Kabar Miring Parade Kebhinekaan, Ini Klarifikasi Panitia  

Reporter

Senin, 21 November 2016 01:19 WIB

Sekitar 30 ribu masyarakat dari berbagai daerah mengikuti Festival Kebhinekaan di Jalan Medan Merdeka Selatan pada Sabtu,19 November 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Penggagas Parade Bhinneka Tunggal Ika, Nong Darol Mahmada, menjelaskan, sejumlah pemberitaan yang belakangan beredar terkait dengan pelaksanaan festival yang menampilkan budaya dari seluruh penjuru Indonesia tersebut kurang akurat. “Kami menyayangkan masih ada portal berita yang tendensius dan tak melakukan cek dan ricek kepada kami,” ujar Nong lewat keterangan tertulis, Ahad, 20 November 2016.

Hal pertama yang diungkit Nong adalah soal kebersihan dalam kegiatan yang digelar di sekitar Monas pada Sabtu, 19 November 2016. Menurut dia, panitia sudah melakukan evaluasi terkait peserta parade yang disebut membuang sampah dan duduk di taman sekitar Monumen Nasional (Monas). “Soal sampah dan (peserta) yang duduk serta menginjak rumput. Kami telah menyiapkan pasukan untuk menyisir kebersihan, namun kalah jumlah dengan peserta yang hadir.”

Dia menegaskan adanya imbauan dari panitia parade pada peserta agar tak masuk ke area taman. “Karena Jalan Medan Merdeka Selatan masih dibuka untuk bus Transjakarta, ruas jalan tak cukup untuk peserta. Akhirnya mereka meluber ke taman-taman, tapi kami pastikan tak ada tanaman rusak,” kata Nong.

Nong mengklaim panitia sudah membantu petugas kebersihan setelah parade yang diikuti sedikitnya 30 ribu orang itu berakhir, yaitu sekitar pukul 12.00 WIB.

Ada pula klarifikasi terkait dengan foto peserta yang menerima uang seusai acara. Nong menegaskan bahwa peserta parade tak menerima bayaran. “Tak ada uang cash beredar di acara. Kami menggunakan sistem transfer untuk hal yang terkait dengan penyewaan sound system, panggung, dan logistik.”

Nong menyesalkan pihak yang menyebarkan foto tanpa berkomunikasi dengan panitia parade tersebut. Panitia, kata dia, tak bertanggung jawab atas foto pembagian uang yang tersebar di media sosial.

Dia pun menegaskan bahwa acara yang baru pertama kali diadakan di Jakarta itu bukan untuk mendukung peserta pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. “Kami tegaskan dalam rangkaian parade, tak ada teriakan untuk salah satu calon, simbol, dan atribut politik. Kami bahkan tak meneriakkan Jakarta, tapi Indonesia,” ujar Nong.

Menurut dia, acara berjalan sesuai dengan rencana, kecuali terkait dengan jalur parade, yang berubah dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia ke Patung Tugu Tani.

YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya