KPK Incar Pemilihan Rektor Universitas yang Asetnya Besar  

Reporter

Sabtu, 19 November 2016 21:59 WIB

Ketua KPK, Agus Raharjo (kanan), didampingi Plt. Jubir KPK, Yuyuk Andriati Iskak (kiri), memberi keterangan pers tentang hasil OTT di Gedung KPK, Jakarta, 14 Januari 2016. KPK berhasil mengamankan barang bukti 99 ribu Dolar Singapura dari total komitmen sebesar 404 ribu Dolar Singapura. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya sedang fokus mengawasi pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki aset besar.

"Perguruan tinggi yang mempunyai aset besar sudah masuk radar," tutur Agus saat berada di Institut Sepuluh Nopember, Sabtu, 19 November 2016.

Selama ini ada indikasi pemilihan rektor PTN di berbagai daerah tidak transparan. KPK, ujar Agus, sedang pulbaket, istilah yang artinya mengumpulkan data untuk indikasi.

Tapi, ketika ditanya data apa saja yang dikumpulkan, Agus enggan menjelaskan. Dia hanya mengatakan fokus utama pengawasan KPK adalah perguruan tinggi yang memiliki aset besar.

Agus menjelaskan, untuk mengawasi pemilihan rektor itu, KPK bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Ini karena laporan masyarakat tentang perguruan tinggi yang masuk ke ORI.

"Kami juga mengandalkan Direktorat Pengaduan Masyarakat milik KPK," ujarnya.

Terkait pemilihan rektor selanjutnya, Agus belum memastikan peran KPK di dalamnya. Menurut dia, KPK adalah lembaga yang datang untuk melakukan perbaikan.

Karena itu, perbaikan seharusnya dilakukan sejak awal oleh pemangku kebijakan utama, dalam hal ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Kalau sudah keterlaluan, seperti menimbulkan kerugian negara dan menghilangkan aset negara, baru KPK turun,” kata Agus.

KPK mengincar kasus dugaan suap dalam pemilihan rektor. Lembaga ini menengarai ada yang tidak transparan dalam pemilihan orang nomor satu di universitas milik pemerintah.

Agus pun meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir memperhatikan masalah suap ini. KPK, ujar dia, sudah memperkarakan 534 orang, termasuk di antaranya gubernur.

Nasir mengaku tak tahu PTN yang dimaksud Agus, begitu juga dengan bentuk korupsi dan suap yang dilakukan, apakah berupa uang atau penyalahgunaan wewenang.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

4 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

7 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

7 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

8 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

8 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

10 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

14 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

16 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

22 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya