Penggagas Festival Bhineka: Ada Gerakan Intoleransi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 November 2016 19:18 WIB

Sekitar 30 ribu masyarakat dari berbagai daerah mengikuti Festival Kebhinekaan di Jalan Medan Merdeka Selatan pada Sabtu,19 November 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia sekaligus penggagas parade Festival Bhinneka Tunggal Ika, Nong Darol Mahmada, menganalisis ada gerakan intoleransi yang dilakukan sekelompok orang akhir-akhir ini. "Kita enggak bisa seperti itu, sikap toleransi adalah keharusan," kata Nong kepada wartawan, Sabtu, 19 November 2016.

Dia mengatakan akhir-akhir ini ada upaya mengucilkan kelompok yang berbeda pendapat dan keyakinan. Dia tidak menyebut identitas kelompok intoleran itu. Hanya saja, menurut dia, masyarakat harus terus mendorong gerakan kebhinnekaan.

Dia mencontohkan, kasus teror bom yang menewaskan balita Intan Olivia di Samarinda adalah bentuk aksi intoleran yang dilakukan kelompok tertentu. Selain itu, budayawan Buya Safi'i Maarif mendapatkan diskriminasi karena berbeda pendapat.

"Hal-hal kecil seperti yang dialami oleh tokoh Buya Syafi'i saat dia berbeda pendapat, dia dicaci maki dan di-bully di media sosial," ujar Nong. Menurut dia, sikap tersebut adalah tindakan berbahaya yang dapat menghancurkan keragaman Indonesia sebagai bangsa yang besar.

Menurut dia, Indonesia adalah keragaman dan perbedaan yang bersatu. Pihaknya menyarankan agar masyarakat lebih menghargai sesama manusia dan menerima perbedaan. Pluralisme itu harus dibangun dengan perayaan Bhinneka Tunggal Ika.

"Intoleransi meluas di mana-mana sekarang," ujar dia. Menurut dia, kasus perisakan (bully) terhadap Buya Syafi'i hanya puncak gunung es dari kasus intoleransi di Indonesia. Dia berharap dengan adanya Festival Bhinneka Tunggal Ika, agar masyarakat ingat bahwa Indonesia adalah keragaman manusia.

Rencananya festival semacam ini akan terus diadakan di daerah-daerah. Di Jakarta sendiri, ini adalah kali pertama diselenggarakan. Dia sangat kagum dengan animo masyarakat yang datang. Peserta yang datang mulai dari etnis Cina, Jawa, Bugis, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

Festival itu juga dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Budiman Sujatmiko. Dia juga mendukung gerakan toleransi bersama. Selain dia, masyarakat bergiliran orasi di panggung festival tersebut. Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga siang.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya