Periksa Kesehatan Anggota DPRD Kota Depok dan Keluarga Rp 600 Juta  

Reporter

Sabtu, 19 November 2016 08:55 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mengucurkan dana Rp 600 juta untuk membiayai pemeriksaan kesehatan atau medical check up pemimpin dan anggota DPRD setempat. Setiap orang boleh menyertakan keluarganya, dari istri sampai dua anaknya yang berusia di atas 17 tahun.

Pengucuran dana itu atas permintaan anggota Dewan saat pembahasan Anggaran Biaya Tambahan Oktober 2016. Menurut Kepala Bagian Umum Sekretaris DPRD Kota Depok Nugroho Pratomo, dana itu untuk 200 orang, terdiri atas 50 pemimpin dan anggota Dewan—dengan masing-masing orang membawa tiga anggota keluarga. “Lima puluh kali empat. Satu orang dianggarkan Rp 3 juta," kata Nugroho, Jumat, 18 November 2016.

Nugroho menjelaskan, ketentuan ihwal dana medical check up anggota Dewan dan keluarganya sudah sesuai dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2016 tentang pedoman penyusunan APBD. "Ini baru tahun pertama dilakukan medical check up untuk anggota Dewan dan keluarganya," ucapnya sembari menjelaskan pemeriksaan dilakukan di rumah sakit umum daerah.

Manager on Duty RSUD Kota Depok Riyanto mengatakan ada dua pemeriksaan yang akan dilakukan, yakni pemeriksaan jasmani dan rohani. Adapun pemeriksaan jasmani meliputi pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan, jantung, penyakit dalam, mata, laboratorium, dan rontgen.

Pemeriksaan jasmani dilakukan 14-18 November 2016. Sedangkan pemeriksaan kesehatan rohani akan dilakukan pada 21 November. "Hingga batas akhir pemeriksaan jasmani, 27 anggota Dewan dan 28 anggota keluarga telah melakukan medical check up,” tutur Riyanto.

Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menilai anggaran medical check up anggota Dewan dan keluarganya itu terkesan diminta secara mendadak pada akhir tahun. Menurut dia, di dalam politik dapat dimaknai memiliki motif yang tidak sewajarnya. Dana medical check up senilai Rp 600 juta itu berasal anggaran tambahan APBD 2016 yang baru disahkan Oktober 2016. "Patut dipertanyakan," kata Ubedilah.

Ubedilah mengatakan Pemerintah Kota Depok justru sedang melakukan pemangkasan anggaran pembangunan untuk kepentingan publik. Masih banyak sarana dan prasarana sekolah yang rusak dan memerlukan perbaikan. Permintaan anggaran untuk biaya medical check up itu, kata Ubedilah, memperlihatkan perilaku elite politik di Kota Depok yang rendah sensitivitas terhadap kepentingan rakyat Kota Depok.

Ubedilah mengatakan permintaan dana medical check up yang terjadi pada akhir tahun patut diduga sebagai praktek transaksional di antara elite politik di Kota Depok untuk mengutak-atik APBD. "Ini cara-cara berbahaya karena menyakitkan rakyat banyak."

IMAM HAMDI




Advertising
Advertising

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

29 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

36 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

40 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

45 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

54 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

56 hari lalu

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

57 hari lalu

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

MK menyatakan calon anggota DPR, DPD dan DPRD tetap boleh maju pilkada tanpa perlu mengundurkan diri sebagai anggota Dewan.

Baca Selengkapnya

Pegawainya Diduga Terlibat Pungli di Rutan KPK, Begini Kata Sekretariat DPRD DKI Jakarta

59 hari lalu

Pegawainya Diduga Terlibat Pungli di Rutan KPK, Begini Kata Sekretariat DPRD DKI Jakarta

DPRD DKI Jakarta siap untuk mengambil langkah dalam memproses pegawai bernama Hengki yang diduga terlibat dalam pungli di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya