Isu Aksi 25 November, Muhammadyah Akui Pemerintahan yang Sah

Reporter

Rabu, 16 November 2016 23:02 WIB

Sebuah truk polisi dibakar massa di Jalan Merdeka Barat saat unjuk rasa anti-Ahok, Jumat malam, 4 November 2016. AVIT HIDAYAT

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pimpinan Pusat Muhammadyah mengajak seluruh masyarakat tak mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan berhembusnya isu bakal adanya demonstrasi 25 November 2016 yang akan dimanfaatkan sebagai ajang menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Kabar demo dengan agenda makar itu sempat berhembus seiring menghangatnya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


“Sepanjang sejarah, Muhammadyah punya prinsip selalu mengakui dan menghomati pemerintahan yang sah,” ujar Ketua Umum Muhammadyah Haedar Nashir di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadyah di Yogyakarta Rabu 16 November 2016.


Justru Muhammadyah meminta masyarakat berhenti saling mengembangkan asumsi, prediksi, dan spekulasi-spekulasi terutama dengan hal yang sifatnya politis terkait kasus Ahok ini.


“Kalau ada langkah pemerintah yang keliru pun, Muhammadyah akan mengedepankan usaha dakwah Amar Amar ma'ruf nahi munkar,” ujar Nashir.


Advertising
Advertising

Nashir juga meminta pada seluruh warga khususnya umat Islam yang sejak awal mendesak agar proses hukum pada kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok ini mulai fokus pada pengawasalan proses hukum selanjutnya.


“Karena desakan itu sudah ada hasilnya (penetapan tersangka), sebaiknya mari fokus proses hukum ini diteruskan ke pengadilan,” ujar Nashir.


Muhammadiyah menilai langkah-langkah lain di luar proses pengadilan seperti menggelar demo susulan terhadap Ahok- sudah tak relevan dan diperlukan lagi.


Nashir menegaskan, Muhammadyah tak ingin masyarakat menjadi terpecah belah gara-gara menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan pada Ahok tersebut.


“Apalagi sampai terjebak pada area yang penuh spekulasi, baik sosial dan politik yang membuat bangsa ini makin kehilangan kesempatan. Energy, dan waktu untuk melakukan hal produktif,” ujar Nashir.


Muhammadyah menegaskan, proses hukum telah menjadi tempat paling ideal untuk mempertemukan dan menyelsaikan segala silang pendapat yang berkembang di masyarakat atas munculnya suatu kasus.


“Kalau proses hukum sudah jadi tempat bertemu, jangan ada lagi langkah lain apalagi berbuat anarkis, memecah belah atau menimbulkan masalah baru,” ujarnya.



PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

5 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya