Soal Demo 4 November, Fahri ke Jokowi: Yang Ditakuti Apa?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 13 November 2016 16:36 WIB

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah saat hadir di rumah duka mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Tutty Alawiyah di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, 4 Mei 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa (KA KAMMI) Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak mengaitkan demonstrasi 4 November 2016 dengan dugaan aktor politik di belakangnya. “Mustahillah ini ditunggangi kelompok lain,” kata Fahri Hamzah di Jakarta, Ahad, 13 November 2016.

Menurut Fahri, demonstrasi pada 4 November murni tuntutan rakyat terhadap keadilan yang harus ditegakkan. Menurut dia, pernyataan Presiden Jokowi yang menduga ada aktor politik di balik demo adalah tindakan berlebihan. Seolah-olah demonstran diasosiasikan dengan gejala konflik dari luar.

Baca Juga
Kasus Ahok, Jokowi: Kalau Saya Intervensi yang Lain Minta
Pendukung Berbelok Jadi Benci Ahok, Mengapa?


Wakil Ketua DPR itu meminta Jokowi percaya diri dan tidak perlu terprovokasi dengan pihak lain. “Ini sifatnya lokal,” ujarnya. Kondisi semakin buruk dengan sikap Presiden yang tidak mau menemui para demonstran. Padahal, menurut Fahri, tidak ada yang perlu ditakutkan Presiden ketika menerima perwakilan demonstran ke Istana Negara.

Fahri justru menganggap tindakan Presiden Jokowi dengan mendatangi perwakilan organisasi masyarakat Islam adalah tindakan tidak bijaksana. Sebab, tindakan itu justru memberi kesan Presiden takut kepada rakyat. “Yang ditakuti apa? Kenapa kalau pelawak-pelawak mau diterima?” tuturnya.

Simak Pula
Seperempat Tim Transisi Donald Trump Diisi Kerabat Dekat
Survei Lembaga Sinergi Data: Elektabilitas Ahok-Djarot Turun


Fahri juga meminta agar kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Badan Intelijen Negara tidak mengaitkan demonstrasi 4 November dengan gejolak dari kelompok-kelompok radikal di luar. “Itu muter, enggak menyelesaikan masalah,” ucapnya. Menurut Fahri Hamzah, rakyat ingin didengar. Rakyat, kata Fahri, ingin Presiden tetap berkomitmen pada konstitusi.

Menanggapi wacana demo selanjutnya pada 25 November, ia menilai Presiden harus menemui rakyat untuk menurunkan tensi atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Perihal gelar perkara terhadap Basuki alias Ahok, ia menyerahkan sepenuhnya terhadap prosedur pro justitia.

DANANG FIRMANTO

Baca Pula
Kapolri: Pelaku Bom Samarinda Eks Narapidana Bom Puspitek
Fahri Hamzah Terpilih Jadi Presiden Keluarga Alumni KAMMI



Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya