Presiden Jokowi Ingin Pemda Ikut Bertanggung Jawab Urus BPJS  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 23:04 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan pengantar dalam rapat koordinasi dengan para Panglima Komando daerah Militer dan Kepala Kepolisian daerah di Istana Negara, Jakarta, 24 Oktober 2016. Jokowi membahas dua hal yaitu mengenai Pungutan liar dan Pilkada. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah pusat mengajak pemerintah daerah terlibat lebih jauh memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Presiden Joko Widodo ingin pemerintah daerah berbagi beban anggaran menyangkut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS ) Kesehatan.

"Saya minta pemerintah pusat dan pemda bisa berbagi beban dan tanggung jawab berdasarkan semangat gotong royong," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai BPJS Kesehatan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 9 November 2016. Pembagian beban bertujuan untuk mencegah melebarnya defisit yang berpotensi menekan anggaran pendapatan belanja negara.

Meski baru sebatas wacana, Jokowi berharap pembagian beban nantinya bisa diatur dengan jelas. Sebagai contoh, ia menjelaskan, pemerintah daerah bisa berpartisipasi menyediakan sarana dan prasarana kesehatan di tingkat primer. Harapannya, masalah kesehatan bisa dilayani di level puskesmas atau dokter praktek sebelum dirujuk ke rumah sakit. "Saat ini, fasilitas kesehatan di tingkat primer belum mampu menangani 155 penyakit non-spesifik," kata Jokowi.

Adapun jumlah peserta BPJS Kesehatan hingga 1 November 2016 telah mencapai 170.239.000 jiwa. Sedangkan total pemanfaatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) per tahun 2015, kata Jokowi, sudah mencapai 146 juta. Ke depan, Jokowi menginginkan distribusi KIS bisa lebih merata sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses di bidang kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menerangkan upaya desentralisasi atau pelibatan pemda dalam tata kelola BPJS masih dalam pembahasan. Dalam rapat terbatas yang berjalan selama dua jam, kata Fahmi, pemerintah akan memastikan besaran defisit terlebih dulu sebelum melibatkan pemda dalam pembagian beban anggaran. "Kalau skenario defisit terukur baik, kemungkinan tetap pemerintah pusat," ucapnya.

Menurut dia, indikator defisit terukur dengan baik bisa dilihat dari tingkat rujukan. Salah satu contohnya ialah penanganan peserta BPJS yang bisa dituntaskan di puskesmas tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit. "Itu terukur baik, artinya tidak ada treatment khusus," kata Fahmi.

Meski langkah pelibatan pemda dalam hal anggaran masih dibahas, lanjutnya, pemerintah tengah menyiapkan aturan tentang pengendalian defisit. Fahmi menuturkan, secara umum, tidak menutup kemungkinan adanya pembagian (cost sharing) beban anggaran. "Akan disusun perpres (peraturan presiden) defisit," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan BPJS Kesehatan mengalami defisit pembiayaan. Hal itu terjadi karena ada perbedaan antara iuran masyarakat dan besarnya belanja yang dikeluarkan. Fahmi menyebutkan besaran defisit tahun ini sesuai dengan Penyertaan Modal Negara (PMN). Adapun parlemen menyetujui besaran PMN untuk BPJS Kesehatan tahun ini Rp 6,8 triliun.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Nurul Ghufron Bicara Soal Gratifikasi, Bandingkan Jet Pribadi Kaesang dan Rubicon Mario Dandy

24 menit lalu

Nurul Ghufron Bicara Soal Gratifikasi, Bandingkan Jet Pribadi Kaesang dan Rubicon Mario Dandy

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membandingkan kasus jet pribadi Kaesang Pangarep dengan Mobil Rubicon Mario Dandy.

Baca Selengkapnya

Sowan ke Jokowi di Solo, Cagub Sumsel Herman Deru Sebut Dititipi Pesan Jangan Ubah yang Sudah Baik

7 jam lalu

Sowan ke Jokowi di Solo, Cagub Sumsel Herman Deru Sebut Dititipi Pesan Jangan Ubah yang Sudah Baik

Jokowi menerima cagub Sumsel Herman Deru di kediamannya di Solo hari ini. Herman Deru mengaku mendapat arahan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

8 jam lalu

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

Tiga tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411 dibacakan menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Baca Selengkapnya

FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

9 jam lalu

FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

FPI percaya dengan klaim Roy Suryo bahwa Fufufafa 99,99% milik Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

9 jam lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

9 jam lalu

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menuturkan sebagian besar investor menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

9 jam lalu

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

Menteri Nusron Wahid berjanji akan menyelesaikan konflik agraria secara humanis. Menggunakan pendekatan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Basuki Hadimuljono Usai Dilantik Prabowo sebagai Kepala OIKN

10 jam lalu

Pernyataan Basuki Hadimuljono Usai Dilantik Prabowo sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan, ia tetap berkoordinasi dengan Jokowi mengenai proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Respons Budi Arie Soal Judi Online yang Jerat Eks Anak Buahnya di Komdigi: Fokus Koperasi dan Rakyat

11 jam lalu

Respons Budi Arie Soal Judi Online yang Jerat Eks Anak Buahnya di Komdigi: Fokus Koperasi dan Rakyat

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi emoh menjawab soal eks anak buahnya yang diduga terlibat lindungi situs judi online.

Baca Selengkapnya

Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat Bentukan Jokowi Belum Berhasil, Akan Dilanjutkan Prabowo

11 jam lalu

Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat Bentukan Jokowi Belum Berhasil, Akan Dilanjutkan Prabowo

Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat yang dibentuk Presiden Jokowi belum berhasil menurunkan harga, pemerintahan Presiden Prabowo akan melanjutkannya.

Baca Selengkapnya