10 Guru Beri Kesaksian Kasus Kecurangan Ujian Nasional

Reporter

Editor

Senin, 14 Agustus 2006 22:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 10 orang guru bersedia menjadi saksi kasus kecurangan ujian nasional di Kabupaten Garut. Kesaksian mereka itu akan disampaikan ke Komisi Pendidikan DPR RI Selasa depan. Mereka bakal membeberkan bentuk kecurangan ujian sehingga kelulusan murid SMP, SMA, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Tsanawiyah sebagai upaya memenuhi keinginan seorang pejabat pemerintah daerah.Imam Taufik, guru SMA Negeri 2 Tarogong, salah satu guru yang akan bersaksi. "Semua ini dalam rangka memenuhi tuntutan pejabat yang ingin kelulusan sekolah di Garut 100 persen," ungkapnya, Senin siang.Selain para guru, ungkap Imam, sekitar 200 siswa yang mendapat lembar jawaban ketika mengerjakan soal ujian,juga bersedia bersaksi. "Mereka sudah menyatakan kesediannya walau dalam bentuk rekaman," katanya.Imam menambahkan, pada kesempatan nanti para guru juga akan mengungkap kelulusan Gulfino. Gulfino adalah lulusan SMP Susila Daya Susila dan kini diterima di SMA Negeri 2 Tarogong. Dia mengaku mendapat bocoran soal sebelum ujian berlangsung.Debijani, Kepala SMP Daya Susila, mengaku mendapat surat dari Menteri Pendidikan Nasional melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Maman Rusmana. Isinya, Menteri Pendidikan Nasional menganulir kelulusan Gulfino. Debi menolak karena masalah kelulusan bukan wewenangnya. Dalam suratnya itu juga disebutkan Imam Taufik, guru SMA 2 Taronong, Asep Kahfi, guru SMK Negeri I Karangpawitan, dan Dadang Johar, guru SMK Negeri I Garut, telah membuat instabilitas daerah karena mengungkap adanya kecurangan ujian nasional.Kabupaten Garut sejak 2002 tergolong menonjol tingkat kelulusan siswanya. Dari peringkat 23 di wilayah Provinsi Jawa Barat, pada pelaksanaan ujian 2005 Garut menempati urutan empat dengan tingkat kelulusan 95 persen. Adapun pada ujian 2006 beberapa waktu lalu, Garut menempati urutan pertama dengan kelulusan 98 persen.Juru bicara pemerintah Kabupaten Garut Dik Dik Hendrajaya menyangkal tudingan itu. "Tidak ada intruksi kepada sekolah-sekolah bahwa hasil ujian harus lulus di atas 95 persen, apalagi dengan ancaman," tegas Dik Dik yang dihubungi Tempo, malam ini.Menurut Dik Dik, kalau pun ada imbauan adalah wajar dari seoranag kepala daerah yang menginginkan hasil ujian anak-anak sekolah berhasil dengan baik. Namun, imbauan untuk melakukan berbagai cara guna mendapatkan nilai minimal kelulusan adalah hal yang tidak mungkin dilakukan bupati. RINNY SRIHARTINI|RAMBAT EKO

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

10 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

8 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

9 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya