Di Kantor Muhammadiyah, Jokowi: Saya Tak Akan Lindungi Ahok!  

Reporter

Selasa, 8 November 2016 13:10 WIB

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Istana Merdeka, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa dirinya tidak mengintervensi proses hukum terkait dengan dugaan penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan ia menyatakan tidak akan melindungi pria asal Belitung Timur tersebut.

"Rakyat perlu tahu, saya tidak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk proses hukum," ujar Joko Widodo saat memberikan keterangan di kantor Muhammadiyah, Selasa, 8 November 2016.

Sebagaimana diketahui, Ahok terjerat dugaan penistaan agama akibat ucapannya di Kepulauan Seribu pada akhir September lalu.

Ketika itu, Ahok meminta warga agar jangan mau dibohongi orang yang menggunakan Al-Quran, Surat Al Maidah, untuk menyerangnya. Surat Al Maidah kerap ditafsirkan perihal ajakan tidak memilih pemimpin non-muslim.

Ucapan itu membuat Ahok dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Namun proses hukumnya berjalan lamban. Hal itu memunculkan dugaan bahwa Ahok dilindungi pemerintah dan berujung pada demo besar 4 November 2016.

Presiden Joko Widodo melanjutkan, pernyataan komitmennya sudah ia sampaikan ke berbagai organisasi Islam. Senin, 7 November 2016, Jokowi datang ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Hari ini, Jokowi berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya tadi menegaskan (ke Muhammadiyah) bahwa proses hukum terhadap saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan dengan tegas dan transparan," ujar Joko Widodo.

Pada Selasa, 1 November 2016, Jokowi mengundang pemimpin NU, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia ke Istana Negara. Pembicaraan saat itu terkait dengan rencana Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNF-MUI) yang melakukan unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016.

Ketika demonstrasi yang diikuti ribuan orang berlangsung di kawasan Monas dan Istana Negara pada 4 November 2016, Presiden Jokowi menolak bertemu dengan pemimpin GNF-MUI.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar juga sudah menjanjikan proses hukum terhadap Ahok dipercepat. Dengan begitu, segera ada kepastian apakah perkaranya layak naik ke penyidikan dari penyelidikan atau dihentikan karena kurang cukup bukti.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

50 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

21 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya