Kronologi Demo 4 November: Detik-detik Mulai Ricuh

Reporter

Senin, 7 November 2016 22:33 WIB

Sejumlah barang bukti dari demo 4 November 2016. TEMPO/Inge

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, kericuhan unjuk rasa Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016 di depan Istana Negara, Jakarta mulai pecah sekitar usai waktu Isya. "Dari awal sebenarnya sudah berlangsung damai, kemudian akhirnya pecah," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin, 7 November 2016.

Awi menuturkan kronologi demonstrasi yang berlangsung Jumat pekan lalu tersebut. Menurut dia, massa mulai mendatangi area depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Barat sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu jumlah peserta baru sedikit.

"Setelah salat Jumat, massa mulai berdatangan memadati ruas Jalan Medan Merdeka Barat dan mulai berorasi," ujarnya.

Baca juga:
Dinginkan Suasana 4 November, Presiden Jokowi Apresiasi PBNU
Kerusuhan Demo 4 November, Ada Anak Panah dari Paku

Pada pukul 13.50 WIB, massa melempari botol air mineral kepada anggota polisi yang bertugas mengamankan jalannya. Lalu pukul 14.42 WIB massa mulai menarik-narik pagar kawat berduri. "Massa yang di depan menarik pagar kawat sampe Keluar dari konblok," ujarnya.

Urut-urutannya adalah konblok, security barier, baru polisi. Saat itu polisi dari Tim Asmaul Husna juga berusaha menenangkan massa dengan membacakan asmaul husna dan salawat.

Pukul 15.10 WIB, massa mulai tenang dan salat Asar berjamaah bersama polisi. "Ini bukti polisi persuasif. Jadi tidak betul kalau polisi itu menyerang duluan," tutur Awi.

Pukul 15.47 WIB, beberapa saat setelah menjalankan salat Asar, massa kembali melemparkan benda-benda ke arah polisi untuk yang kedua kalinya. Massa yang melempar ke arah polisi yang berada di sisi barat Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Wisma Panglima TNI.

"Mereka lempar batu dan botol ke arah anggota lagi. Kami masih sabar dan bertahan," Awi berujar.

Pada pukul 15.58 WIB, akhirnya perwakilan massa diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden. Para perwakilan tersebut dijemput oleh Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan bersama Pangdam Jaya, Mayjen TNI Tedy Lhaksamana. Mereka ingin menyampaikan petisi yang berisi tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diproses hukum atas dugaan penistaan agama. Pertemuan selama 30 menit itu menghasilkan keputusan: proses hukum terhadap Ahok akan selesai dalam waktu dua pekan.

Namun, sekitar pukul 18.14 WIB, sejumlah massa yang berada di kawasan Monas dan Patung Kuda terlihat mulai bersiap dan mengoleskan pasta gigi ke wajahnya. Padahal, saat itu polisi belum sekalipun melontarkan gas air mata. Tak hanya itu, massa juga mulai berusaha menerobos barikade yang dibuat polisi. Bahkan barisan Brimob yang lewat untuk membantu pengamanan juga ikut diserang bertubi-tubi.


<--more--!>

Barikade dan pagar kawat berduri yang dibuat polisi jebol pada pukul 19.05 WIB. Bersamaan dengan itu, massa mulai menggunakan bambu yang telah mereka bawa untuk memukuli polisi.

Polisi yang sejak awal bertahan akhirnya melontarkan gas air mata untuk pertama kalinya untuk membubarkan massa pada 19.33 WIB. Massa berhamburan dan berlarian.

Gas air mata dilontarkan untuk kedua kalinya pada 19.41 WIB oleh polisi. Tujuh menit berselang, tembakan gas air mata kembali dikeluarkan polisi untuk ketiga kalinya.

Baca juga:
Diperiksa 9 Jam, Ahok Lapar, Polisi Janjikan Buka Perkara
JK: Persoalan Ahok Diproses Hukum, Bukan Politik atau Agama

Setelah tiga lontaran gas air mata pada pukul 20.01 WIB, massa membakar tiga mobil polisi di sekitar lokasi unjuk rasa. "Dua mobil security barrier dan satu mobil truk. Yang rusak ada 18," tutur Awi.

Pada pukul 20.15 WIB Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo naik ke atas mimbar dan meminta jajarannya untuk berhenti menembakkan gas air mata. Ia juga meminta anggotanya untuk mundur. "Akhirnya, seluruh situasi mulai kondusif," ucap Awi.

INGE KLARA


Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya