TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang bisa mendinginkan suasana menjelang unjuk rasa besar-besaran pada Jumat pekan lalu. Dengan demikian, menurut Jokowi, demonstrasi yang digelar di depan Istana Merdeka tersebut berjalan tertib dan damai hingga sore hari.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pengurus NU pusat dan daerah yang memberikan pernyataan mendinginkan suasana," kata Jokowi di kantor pusat PBNU, Jakarta, Senin, 7 November 2016.
Presiden memandang PBNU sukses menjadi penyangga utama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan akan melakukan kunjungan juga ke Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Semula kunjungan akan dilakukan hari ini juga. Namun Ketua Umum Muhammadiyah disebut-sebut tengah ke luar kota. "Mungkin besok pagi," ucap Presiden.
Upaya konsolidasi, ujar Jokowi, tak sebatas mendinginkan suasana. Jokowi menyebutkan ada persoalan lain yang juga menjadi agenda pemerintah, yaitu keumatan, ekonomi, dan radikalisme. Menurut dia, persoalan itu menunggu untuk diselesaikan.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyayangkan lambannya komunikasi politik yang dilakukan pemerintah. Ia mendesak pemerintah agar segera membangun dialog lintas tokoh. "Sehingga terbangun suasana kondusif," ucap Said Aqil.
Meski demikian, Said menyayangkan ulah demonstran yang membuat kericuhan. Ia meminta aparat agar menindak tegas pihak yang menodai unjuk rasa 4 November. "Kami tidak yakin itu dilakukan pengunjuk rasa damai," ujarnya.
ADITYA BUDIMAN