Cuaca Buruk, Produksi Cabai di Brebes Menurun Drastis  

Reporter

Senin, 7 November 2016 16:58 WIB

Ilustrasi tanaman cabai merah. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Brebes – Hasil panen cabai di Brebes, Jawa Tengah, menurun drastis. Hal ini diduga akibat cuaca buruk.

Para petani memilih panen dini lantaran khawatir mengalami gagal panen. Menurut salah seorang petani cabai di Desa Tengki, Kecamatan Brebes, Salamah, 28 tahun, menurunnya produksi cabai ini lantaran cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir ini. “Cuacanya kurang mendukung,” ujarnya, Senin, 7 November 2016.

Menurut Salamah, cuaca panas tiba-tiba diguyur hujan deras membuat jamur cepat tumbuh di tanaman. Karena itu, dia dan petani cabai lain memilih panen diri. Ini untuk mengantisipasi agar hasil panen cabai yang dia tanam di lahan seluas lebih dari 20 hektare tersebut tidak gagal. “Banyak yang mati karena kena jamur,” katanya.

Salamah mengungkapkan, dalam kondisi normal, dia biasanya menghasilkan lebih dari 1 kilogram dalam satu pohon. Namun saat ini dalam satu pohon hanya bisa dihasilkan tiga hingga lima ons saja. “Turunnya cukup drastis, sekitar 70 persen,” tuturnya.

Lantaran hasil panen yang menurun tersebut, harga cabai merah berukuran besar meroket. Biasanya untuk satu kilogram di tingkat petani dia menjual Rp 20 ribu. Namun saat ini naik dua kali lipat menjadi Rp 40 ribu per kilogram. “Jadi wajar jika harga di pasaran meningkat,” katanya.

Mahalnya harga cabai akhir-akhir ini membuat pedagang bumbu di Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah, Asih, 40 tahun, tidak berani kulakan. Sebab, dia tidak mampu menjual secara eceran. Dia biasanya membeli cabai ke pedagang besar di Pasar Banjaran, Kabupaten Tegal. “Kalau dijual eceran susah, belinya pada sedikit-sedikit,” kata Asih.

Menurut dia, harga cabai rawit merah yang sebelumnya dijual seharga Rp 50 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah besar masih stabil tinggi, yaitu Rp 60 ribu per kilogram. “Kalau harga rawit putih Rp 40 ribu per kilogram. Harganya stabil tinggi,” ujar Asih.

Selain cabai, harga bawang merah di tingkat pengecer terus meroket dalam sepekan terakhir ini. Menurut Asih, bawang merah yang sebelumnya dijual Rp 40 ribu per kilogram saat ini meningkat menjadi Rp 48 ribu per kilogram.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari menyatakan harga bawang di tingkat petani juga meningkat. Harga sebelumnya Rp 22 ribu per kilogram, kemudian naik menjadi Rp 26 ribu per kilogram. “Harga meningkat karena produksi di tingkat petani berkurang,” ujarnya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ


Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

45 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya