Jusuf Kalla Ajak Interpol Hadang Terorisme di Internet

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 7 November 2016 14:53 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) bersama Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian saat pembukaan Sidang Umum ke 85 Interpol di Nusa Dua, Bali, 7 November 2016. Kegiatan selama tiga hari tersebut dihadiri lebih dari 1.300 peserta dari 162 negara untuk membahas berbagai persoalan terorisme dan kriminal lintas negara. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Nusa Dua - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya kerja sama pertukaran informasi intelijen antarnegara dalam menanggulangi terorisme. Kalla megungkapkan hal itu saat membuka Sidang Umum ke-85 Criminal Police Organization (ICAO/Interpol) di Nusa Dua, Bali, Senin, 7 November 2016.

"Sebagai negara-negara anggota Interpol, kita perlu meningkatkan kerja sama yang lebih menitik beratkan pada kerja sama informasi intelijen," kata Kalla di acara yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center.

Menurut Kalla, terorisme merupakan kejahatan luar biasa. Tanpa informasi yang sama dan akurat di setiap negara anggota, maka pengungkapan jaringan teroris akan menemui kesulitan, baik secara nasional maupun global.

Kalla mengatakan propaganda penyebaran paham terorisme, ekstrimisme, dan radikalisme saat ini berlangsung cepat. Penyebaran ini memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta akses yang mudah di Internet. Di masa lalu, penyalahgunaan Internet oleh teroris dimanfaatkan untuk berkomunikasi di antara mereka.

Akses Internet juga digunakan sebagai sarana belajar membuat bom dengan target-target tertentu. "Namun, saat ini penyalahgunaan internet oleh teroris sangat terkait dengan penyebaran idealisme yang keliru, termasuk propaganda dan penyebaran terorisme, ekstremisme, dan radikalisme," kata Kalla.

Dia mencontohkan ISIS di Irak dan Suriah. Indonesia, kata Kalla, juga tidak imun dengan kondisi tersebut. "Pemanfaatan Internet yang dilakukan oleh banyak kelompok teroris cukup banyak, walau Indonesia telah menahan lebih dari 900 teroris," kata Kalla. Karena itulah, kata Kalla, kerja sama informasi intelijen dalam menghadapi terorisme menjadi keniscayaan.

Dalam kesempatan itu, Kalla juga menyampaikan terima kasih pada negara-negara yang telah bekerja sama dengan polisi Indonesia dalam berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman, dan transfer teknologi modern, guna mendeteksi terorisme. Saat ini, dia melanjutkan, kepolisian Indonesia telah mendapat banyak pengakuan negara-negara dunia, atas keberhasilan dalam mengatasi terorisme, meskipun belum secara keseluruhan tindakan terorisme, ekstremisme, dan radikalisme dapat dicegah.

Sidang Umum ke-85 Interpol ini adalah yang pertama kali digelar di Indonesia. Mengambil tema 'Setting a global roadmap for international policing', acara ini diikuti 161 negara anggota Interpol dengan jumlah delegasi sekitar 1.200 orang. Acara berlangsung pada 7-10 November 2016. Pembukaan acara dihadiri antara lain Menko Polhukam Wiranto, Presiden ICAO Mireille Ballestrazzi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Tito mengatakan sidang akan membahas berbagai masalah terkait kejahatan lintas batas antarnegara. "Kejahatan itu diantaranya terorisme, cyber crime, human trafficking," kata Tito. Selain itu, kejahatan-kejahatan baru juga akan dibahas, misalnya kejahatan penipuan, penggelapan kartu kredit palsu antar negara, dan lain-lain.

Terkait soal terorisme, misalnya ISIS, Tito mengatakan perlu kerja sama internasional dalam menghadapinya. Sebab, penanganan ISIS bukan cuma penegakan hukum dan upaya paksa, tapi juga perlu upaya-upaya pencegahan. "Perlu kerja sama regional dengan negara ASEAN, negara di kawasan, termasuk kerja sama internasional, serta menyelesaikan upaya diplomasi menyelesaikan masalah ISIS yang ada di Syiria dan Irak," kata Tito.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

18 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

36 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya