TEMPO.CO, Bojonegoro - Angin ribut merusak 65 rumah di Dusun Sugihan, Desa Pugoh, Kecamatan Bancar, Tuban, Senin dinihari, 7 November 2016. Angin kencang yang berputar meruntuhkan atap rumah, genteng, dan seng. Sebagian rumah juga membuat dinding rumah dari kayu jebol, miring, dan roboh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih merinci jumlah rumah yang rusak. ”Jumlahnya mungkin bisa tambah,” kata Kepala BPBD Tuban Joko Ludiono kepada Tempo, Senin, 7 November 2016. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Angin mengamuk tak lebih dari 15 menit. Tapi angin kencang dan berputar-putar itu menerbangkan atap rumah. Sebagian warga yang baru saja terjaga dari tidur berteriak-teriak dan keluar dari rumah.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tuban juga telah berkirim surat ke kantor kelurahan/desa agar mewaspadai angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Di antaranya Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang, yang kerap langganan banjir.
Sementara itu, pemerintah Bojonegoro menyiapkan 30 ton beras guna menghadapi tanah longsor dan banjir selama November-Desember 2016. Melalui rilis yang diterima Tempo, Senin, 6 November, juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto, menyatakan beras bantuan disiapkan untuk dapur umum sejumlah lokasi rawan bencana.
Sembilan dari 28 kecamatan di Kabupaten Tuban rawan terjadi tanah longsor. Yaitu Kecamatan Purwosari, Kasiman, Trucuk, Malo, Margomulyo, Bubulan, Sugihwaras, Ngambon, dan Temayang.
BPBD Bojonegoro menyebutkan curah hujan pada November ini diperkirakan mencapai 51-544 milimeter. Dan pada Desember, curah hujan mencapai 151-576 milimeter.
SUJATMIKO
Berita terkait
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak
44 hari lalu
BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.
Baca SelengkapnyaAngin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah
55 hari lalu
Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.
Baca SelengkapnyaBMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung
57 hari lalu
BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaPegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung
29 Februari 2024
Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK
26 Februari 2024
Selain RPP Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, soal gempa dan tornado Rancaekek juga mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
25 Februari 2024
BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.
Baca SelengkapnyaTips Melindungi Diri dari Angin Puting Beliung
25 Februari 2024
Angin puting beliung serasa tornado menerjang wilayah Sumedang dan Bandung. Angin tersebut memporakporandakan rumah dan berbahaya bagi manusia. Ini tips berlindung dari angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaInilah Perbedaan Tornado dengan Angin Puting Beliung
25 Februari 2024
Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024, bukan kategori tornado, melainkan angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaPuting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung, BMKG: Jauh Lebih Langka
25 Februari 2024
Kejadian puting beliung di pegunungan jauh lebih langka dibandingkan di kawasan dataran terbuka.
Baca SelengkapnyaInilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung
24 Februari 2024
Angin puting beliung tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Melainkan hanya bisa diprediksi 30 menit hingga 1 jam sebelum kejadian.
Baca Selengkapnya