Ibu Meninggal, Mohamad Sanusi Ajukan Izin Penundaan Sidang  

Reporter

Senin, 7 November 2016 11:25 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pantai Utara Jakarta Mohammad Sanusi bersama istrinya Evelyn Irawan meninggalkan ruang sidang usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 3 Oktober 2016. Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi tersebut menghadirkan tujuh orang saksi salah satunya adalah istri dari terdakwa Mohammad Sanusi, Evelyn Irawan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Persidangan terdakwa suap reklamasi, Mohamad Sanusi, terancam batal, Senin, 7 November 2016. Ibu mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta tersebut meninggal dunia dan akan dimakamkan hari ini di Rangkasbitung. Kuasa hukum Sanusi, Krisna Murti, mengatakan pihaknya mengajukan izin kepada majelis hakim.

"Ibunya Pak Sanusi meninggal, kami kirim surat izin penundaan sidang," kata Krisna di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin. Ia mengatakan ibu Sanusi meninggal pada usia 70 tahun karena sakit.

Surat izin penundaan sidang sudah diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri. Pengajuan itu diserahkan sebelum sidang dimulai. Namun hingga saat ini belum ada jawaban dari majelis hakim apakah sidang akan dilanjutkan atau tidak.

"Biasanya sih dikasih izin kalau orang tua meninggal, tapi hanya sebentar. Setelah pemakaman balik lagi ke Rutan Guntur," kata Krisna.

Agenda sidang kali ini adalah pembacaan keterangan saksi untuk perkara tindak pidana pencucian uang. Saksi yang dihadirkan adalah Boy Ishak, Direktur Utama PT Imemba Kontraktor.

Sanusi tak tampak berada di ruang sidang. Krisna mengatakan, Sanusi sedang menunggu di ruang tahanan yang terletak di basement Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Krisna berharap penetapan penundaan segera turun. Sebab, ibu Sanusi akan dimakamkan hari ini pukul 15.00 WIB di Rangkasbitung. "Kampung halaman ibunya," kata dia.

Mohamad Sanusi didakwa menerima suap sebesar Rp 2 miliar dari bos Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja untuk menurunkan besaran kontribusi tambahan dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta. Ia juga didakwa melakukan pencucian uang sebesar Rp 45 miliar dari hasil korupsi proyek-proyek di Dinas Tata Air.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Anies Baswedan Minta Dikaji Lagi Soal Nasib 17 Pulau Reklamasi

21 Juni 2018

Anies Baswedan Minta Dikaji Lagi Soal Nasib 17 Pulau Reklamasi

Anies Baswedan membentuk Badan Koordinasi Pengelolaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Diperiksa Terkait Rekomendasi ke Pengembang Reklamasi

19 April 2018

Menteri LHK Diperiksa Terkait Rekomendasi ke Pengembang Reklamasi

Polisi bertanya kepada Menteri Siti Nurbaya bagaimana proses pembuatan rekomendasi ke pengembang reklamasi.

Baca Selengkapnya

Panggil 15 Saksi, Polisi: Ada Indikasi Korupsi Pulau Reklamasi

18 Januari 2018

Panggil 15 Saksi, Polisi: Ada Indikasi Korupsi Pulau Reklamasi

Polda Metro telah meningkatkan status kasus NJOP pulau reklamasi dari penyelidikan ke penyidikan.

Baca Selengkapnya

Bos Pengembang Pulau G Diperiksa KPK Terkait Reklamasi

15 November 2017

Bos Pengembang Pulau G Diperiksa KPK Terkait Reklamasi

Bos PT Muara Wisesa Samudera Halim Kumala dimintai keterangan terkait dengan dugaan korupsi korporasi dalam reklamasi.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi, Polisi Bisa Periksa Djarot

9 November 2017

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Reklamasi, Polisi Bisa Periksa Djarot

Polda Metro Jaya bakal memanggil pejabat Pemprov DKI Jakarta terkait dugaan korupsi proyek reklamasi, termasuk Djarot Saiful Hidayat.

Baca Selengkapnya

Polisi Tingkatkan Status Kasus Reklamasi Jakarta, Ini Dasarnya

5 November 2017

Polisi Tingkatkan Status Kasus Reklamasi Jakarta, Ini Dasarnya

Polisi menggunakan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 sebagai pijakan penyelidikan kasus reklamasi teluk Jakarta.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Dugaan Korupsi Korporasi dalam Proyek Reklamasi

30 Oktober 2017

KPK Dalami Dugaan Korupsi Korporasi dalam Proyek Reklamasi

KPK tengah membuka penyelidikan tentang perkara korupsi korporasi berkaitan dengan proyek reklamasi.

Baca Selengkapnya

KPK: Pemanggilan Sekda DKI Pengembangan Kasus Lama Reklamasi

30 Oktober 2017

KPK: Pemanggilan Sekda DKI Pengembangan Kasus Lama Reklamasi

Pemeriksaan KPK kali ini berfokus pada reklamasi Pulau G, yang dikerjakan PT Muara Wisesa Samudera, anak perusahaan Agung Podomoro Land Grup.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Sekda DKI Soal Reklamasi Pulau G

27 Oktober 2017

KPK Periksa Sekda DKI Soal Reklamasi Pulau G

Saefullah menyebutkan KPK telah memeriksa sejumlah pejabat Pemda DKI Jakarta soal proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Sekda DKI Soal Kasus Suap Raperda Reklamasi

27 Oktober 2017

KPK Periksa Sekda DKI Soal Kasus Suap Raperda Reklamasi

Saefullah diperiksa soal suap yang menjerat anggota DPRD DKI Jakarta, M. Sanusi, dan proses pembahasan Raperda Reklamasi.

Baca Selengkapnya