Atasi Banjir Bandung, Ridwan Kamil: Satu Rumah Satu Resapan

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 November 2016 17:59 WIB

Sejumlah anggota polisi membantu warga mendorong sepeda motornya menembus banjir yang merendam Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 November 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendatangi kantor lembaga independen Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat, 4 November 2016. DPKLTS, belakangan kerap mengkritisi program-program pengentasan banjir di Kota Bandung.

Dalam pertemuan ini, Anggota Dewan Pakar DPKLTS Supardiyono Sobirin mengatakan pihaknya berharap ke depan Pemerintah Kota Bandung berhasil mengatasi banjir, yang sering menggenangi sejumlah titik di Kota Bandung.

"Yang kita inginkan jangan ada kegagalan (mengentaskan banjir) ke depannya. Yang penting Wali Kota berupaya, kita mengawal dan mengawasi," ujar Sobirin saat ditemui seusai pertemuan di Kantor DPKLTS, Jumat, 4 November 2016.

Sobirin menambahkan Pemerintah Kota Bandung juga harus siap menghadapi musim hujan ekstrem ke depan. Menurut dia, intensitas air hujan yang biasa turun dari langit hanya 10 milimeter per jam. Tapi saat ini, menurut dia, hujan masuk dalam siklus 50 tahun sekali dengan intensitas curah hujan mencapai 50 milimeter per jam.

"Nah, sehingga yang saya pertanyakan kalau hujan ekstrem terjadi di tahun mendatang, apa yang disiapkan?" kata dia.

Sobirin menambahkan beberapa program pemerintah Kota Bandung seperti tol air memang tidak bisa dikatakan gagal meski banjir masih terjadi di Gedebage. Menurut dia, tol air yang kapasitas sedot airnya hanya 200 liter per detik tidak mampu mengatasi air luapan Sungai Cinambo yang sangat deras ketika hujan.

"Tol air menurut Pak Emil (Ridwan Kamil) memang masih dalam rangka ujicoba untuk mengalirkan air yang liar ke sungai yang sebenarnya. Tapi kalau dihitung-hitung memang sangat kurang karena banjirnya kemarin sangat ekstrem," kata dia.

Setelah mendapatkan beberapa penjelasan dari Ridwan Kamil, Sobirin mengaku bisa memahami kesulitan Pemerintah Kota Bandung dalam membangun infrastruktur untuk mengentaskan banjir. Salah satunya adalah sering terbenturnya kewenangan daerah dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Permasalahan utama kita juga jadi maklum. Seperti curhat, Wali Kota mengatakan bahwa dia mau membangun sendiri ada batasnya," jelas Sobirin.

Di tempat yang sama, Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan DPKLTS untuk mengentaskan banjir ini.

"Kita membicarakan tentang rencana kolaborasi menangani banjir. Karena banjir ini kan, multiwilayah, multidimensi, dan mohon dipahami. Saya sampaikan semua rencana itu diproses, tapi ada yang sifatnya jangka pendek karena murah, contohnya seperti tol air," ucapnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung dan DPKLTS dalam waktu dekat akan membuat sebuah gerakan yang diberi nama “Satu Rumah Satu Sumur Resapan”.

"Kita akan bikin gerakan bersama DPKLTS yaitu Gerakan Satu Rumah Satu Sumur Resapan, agar melakukan yang namanya zero one off. Jadi rumah tidak menyumbang air ke gorong-gorong sehinga yang masuk gorong-gorong sebisa mungkin hanya air. Air yang masuk ke aspal atau ke trotoar, harusnya air habis di sini (rumah)," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Baca juga:
Demo 4 November, Istana Pastikan Akan Terima Demonstran
JK Perintahkan Kapolda dan Pangdam: Jangan Ada yang Menembak
Rizieq Shihab Hanya Mau Masuk Istana Kalau Ketemu Jokowi

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

6 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

22 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya