Ada Teroris di Demo 4 November? Ini Penjelasan FPI  

Jumat, 4 November 2016 02:44 WIB

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab, saat tiba di Gedung Bareskrim Polri di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, 3 November 2016. Rizieq diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menegaskan, unjuk rasa yang akan berlangsung pada 4 November 2016 tak akan disusupi aksi radikal. "Ini bukan aksi teroris, bukan soal SARA. Ini murni aksi anti-penistaan agama, bahkan penegakan hukum," ujar Rizieq di kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Pusat, Kamis malam, 3 November 2016.

Dugaan terlibatnya kelompok radikal dalam unjuk rasa itu sempat diungkapkan peneliti terorisme Sidney Jones. Dia mengaku mendapat informasi terkait kelompok radikal yang akan memanfaatkan demo 4 November untuk melancarkan aksi kekerasan.

"Sedikit-sedikit menyatakan aksi teroris, omong kosong. Sidney Jones itu penipu," kata Rizieq.

Rizieq yang menjalani pemeriksaan di Bareskrim sebagai saksi ahli dari pelapor, meminta semua pihak tak melebih-lebihkan intensi unjuk rasa 4 November. Lewat unjuk rasa itu, FPI dan massa dari sejumlah organisasi masyarakat mendesak aparat keamanan mengusut dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon Gubernur DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.

"Jangan sembarangan bicara, ini adalah gerakan kebangsaan. Pokoknya kami minta Ahok ditangkap," katanya.

Tak hanya Sidney Jones, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pun mencium adanya gerakan kelompok radikal dalam demo tersebut. "Soal (kelompok radikal) saya ada nalurinya. Ya, kami siap. Kalau ada, tangkap saja," ujar Ryamizard di sela pameran Indo Defence di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu, 2 November 2016.

Menurut Ryamizard, sikap Kementerian Pertahanan sudah selayaknya militer, terutama dalam mendeteksi kelompok radikal. Menurut dia, sudah sepatutnya tentara menganalisis kemungkinan sekecil apa pun terkait keterlibatan kelompok radikal di antara demonstran unjuk rasa. "Kemungkinan ada, ya ada. Kalau tak terjadi (aksi radikal) tak apa, kalau terjadi, kami siap," tuturnya.

YOHANES PASKALIS | REZKI ALVIONITASARI

Baca juga:
Rizieq Shihab Minta Polisi Tangkap Ahok Besok
Begini Taktik Pasukan Asmaul Husna Hadapi Demo 4 November
8 Situs Diduga Bermuatan SARA Diblokir, Terkait Ahok?

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

41 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya