Demo 4 November, PPP: Aksi Harus Bebas Politisasi Pilkada
Editor
Budi Riza
Kamis, 3 November 2016 23:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, M. Romahurmuziy, mengatakan pengurus berharap aksi demonstrasi yang akan digelar besok bebas dari kegiatan politisasi terkait Pilkada DKI Jakarta.
Sebab, aksi besok menuntut pengusutan dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Sehingga dalam aksi tidak dikaitkan dengan Pilkada DKI 2017, dengan tidak membawa satupun atribut dan aksesoris partai politik dan konsestan,” ujar Romahurmuziy, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 November 2016.
Romahurmuziy menuturkan PPP menghormati aksi 4 November besok sebagai gerakan moral anak bangsa yang mengekspresikan pandangan berdasarkan keyakinan. Mereka merasa terusik oleh satu peristiwa yang diduga sebagai tindakan penistaan agama,seperti yang dinyatakan oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Menurut dia, gerakan besok murni penyampaian pendapat dan sebagai bentuk pengawalan terhadap penegakan hukum. “Karenanya seluruh pengawalan keamanan hendaknya dilakukan secara simpatik dan persuasif,” kata dia.
Romahurmuziy berharap seluruh pihak, khususnya pelaku demonstrasi dan aparat keamanan dapat menjaga aksi besok berlangsung damai, tertib, tidak melanggar rambu lalu lintas, dan tidak mengganggu kepentingan umum.
Romy, sapaannya, mengimbau seluruh pihak waspada dan tidak terpancing pada kemungkinan adanya pihak ketiga yang memanfaatkan aksi besok untuk memancing SARA, provokatif, intimidatif, maupun subversif.
“PPP juga meminta Polri agar dapat menindaklanjuti seluruh tuntutan aksi pengawalan penegakan hukum besok secara profesional, akuntabel, transparan, dan memuaskan dalam waktu yang proporsional berdasarkan peraturan perundang-perundangan,” kata Romy lagi.
GHOIDA RAHMAH