Cerita Pilu Seorang WNI Saat Jadi Sandera Perompak Somalia  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 1 November 2016 00:16 WIB

WNI ABK sandera perompak Somalia, Sudirman, disambut tangis haru keluarganya, sebelum acara serah terima sandera kepada pihak keluarga, di Kemenlu, Jakarta, 31 Oktober 2016. Mereka disandera perompak Somalia selama 4,5 tahun kepada keluarga. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Empat tahun disandera perompak Somalia jelas bukan pengalaman menyenangkan bagi anak buah kapal (ABK) Al-Naham 3 Fishing Company. Hidup mereka penuh ketakutan dan memprihatinkan. "Semua berawal pada 26 Maret 2012 pukul 02.00 dinihari. Saat selesai bekerja, semua ABK mendengar suara tembakan," kata Sudirman, satu dari empat ABK Al-Naham 3 Fishing Company, ketika menceritakan pengalamannya disandera oleh kelompok perompak di Somalia.

Sudirman bersama tiga rekannya diterima di Kementerian Luar Negeri pada Senin, 31 Oktober 2016. Para perompak telah membebaskannya, tapi kenangan pada dinihari empat tahun lalu tersebut tak mudah ia lupakan. Sudirman menceritakan bagaimana para perompak beraksi.

Tembakan yang terdengar mengejutkan para penghuni kapal. Sudirman dan penghuni lain ketakutan. Rentetan tembakan diarahkan secara membabi buta. Peluru menghantam ruang kemudi, kapten kapal terkena tembakan. "Kapten kami tewas," katanya.

Dalam keadaan kalut, Sudirman berupaya pasrah setelah mengetahui kapal dirompak. Dia dan rekannya sadar tak mungkin melarikan diri. Sudirman sempat bersembunyi di ruang mesin. Tapi perompak memergoki persembunyiannya. Selama satu setengah tahun, Sudirman dan kawan-kawannya menjadi tawanan di tengah laut. Mereka menjadi tawanan di darat selama tiga tahun.

Trauma menghantui korban perompakan itu. Mereka hidup memprihatinkan. Untuk minum saja, mereka hanya diberi setengah gelas air per hari. Airnya mentah, sangat tidak layak diminum. "Itu air kotor yang bercampur kotoran unta, kotoran kambing," kata Sudirman. Sedangkan air semakin bau apabila dimasak terlebih dahulu. "Kalau (air yang dimasak) diminum, kami ingin memuntahkannya kembali."

Baca: Menlu Serahkan Empat ABK Sandera Perompak Somalia

Untuk makan, mereka kadang-kadang diberi roti yang dia katakan sangat tidak layak. Roti itu diaduk pada sore, dan pagi hari baru dimasak, sehingga basi. Tak ayal, semua sandera terkena diare. Mereka sering tidak diberi makan pada siang dan baru diberi makan pada malam hari.

Kondisi kekurangan ini membuat beberapa sandera bertindak nekat. Saat mereka disandera di hutan, beberapa sandera mencari hewan liar, seperti tikus, kucing, atau burung, untuk dimakan. Tapi ini pilihan berisiko. "Kalau ketahuan, kami diikat kaki dan tangan ketemu di belakang badan, digulingkan. Itu sakit sekali," kata Sudirman.

Sudirman bisa dibebaskan. Selain pria 30-an tahun itu, sandera lainnya adalah Nelson Tesiteron asal Ambon, Supardi asal Cirebon, dan Adi Manurung asal Medan. Mereka dibebaskan pada 28 Oktober 2016 di Nairobi.

Baca: Kisah 26 Orang Disandera Perompak Somalia Selama 4 Tahun

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan upaya pembebasan sandera itu telah diupayakan selama 18 bulan. Pembebasan sandera begitu rumit. Pada detik-detik akhir menjelang upaya pembebasan, masih ada kelompok lain yang ingin mengambil alih. "Ini untuk menunjukkan rumitnya upaya pembebasan sandera," kata Retno.

Sebenarnya ada lima WNI ABK yang disandera, tapi satu orang atas nama Nasirin asal Cirebon meninggal karena sakit.

AMIRULLAH

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

4 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

9 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

15 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya