Defisit BPJS Bakal Lebih Rendah dari Perkiraan  

Reporter

Senin, 31 Oktober 2016 17:41 WIB

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Defisit iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai setengahnya dari angka prediksi. Pelaksana tugas Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, Andi Zainal Abidin Dulung, mengatakan, hingga Oktober, defisit BPJS Kesehatan kurang dari Rp 4,5 triliun.

"Sebetulnya diperkirakan sampai di akhir tahun ini sekitar Rp 9 triliun, tapi kami kok yakin tidak sampai Oktober defisit belum sampai Rp 4,5 triliun," kata Zainal setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin, 31 Oktober 2016, di kantor Wapres, Jakarta. Melihat fakta ini, Zainal memprediksi, sampai akhir tahun, defisit akan lebih rendah daripada perkiraan awal.

Pembicaraan soal defisit dana BPJS Kesehatan ini menjadi topik pembahasan Zainal dengan Kalla. Zainal mengatakan defisit BPPS Kesehatan bukan rahasia umum lagi. Karena itulah, pembicaraan dengan Kalla bertujuan mencari solusi agar BPJS Kesehatan bisa bertahan. Salah satunya dengan memperluas kepesertaan BPJS Kesehatan, terutama pada orang sehat.

Menurut Zainal, cara ini akan membuat terjadinya subsidi silang dari orang mampu ke orang mampu. Ini karena prinsip BPJS Kesehatan adalah gotong-royong, bukan asuransi. Kendati, Zainal mengatakan belum ada langkah konkret untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan. Pihaknya masih akan membahas solusi yang akan diambil dengan BPJS Kesehatan pada Senin sore. "Kami perlu focus discussion group untuk memformulasikan ini. Jadi langkah-langkah apa yang akan diambil supaya pembebanan masalah ini merata," tuturnya.

Zainal mengatakan, dari data yang ada, banyak pasien yang datang ke rumah sakit meskipun seharusnya cukup mendapat layanan di fasilitas primer. Rujukan ke rumah sakit seharusnya diberikan pada tindakan gawat darurat atau butuh penanganan lebih lanjut. Kondisi ini membuat defisit BPJS Kesehatan bisa meningkat. "Selain itu, pemerintah daerah harus mendorong upaya preventif. Ini jauh lebih penting supaya, kalau tidak sakit, berarti, kan, biaya untuk pengobatan berkurang dong," ucapnya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

11 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

21 Desember 2023

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

Begini cara mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang hilang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

20 Desember 2023

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

Saat konteastasi Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi sodorkan kartu-kartu untuk masyarakat. Berikut kartu-kartu serupa ditawarkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

1 Juni 2023

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

Berikut ini perbedaan antara JKN-KIS dan BPJS, dalam artikel ini juga menjelaskan bagaimana cara daftar program jaminan kesehatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

8 Desember 2022

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

Progam bantuan yang digelontokan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendongkrak tingkat kepuasan publik.

Baca Selengkapnya

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

30 Juni 2022

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

DKR Depok banyak mendapat laporan soal PPDB, Dinas Pendidikan tidak mengakomodir peserta Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS PBI),

Baca Selengkapnya

Alasan BPJS Kesehatan Buka Data Kartu Indonesia Sehat ke Pemda

9 Juli 2020

Alasan BPJS Kesehatan Buka Data Kartu Indonesia Sehat ke Pemda

BPJS Kesehatan membuka akses dashboard Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke pemerintah daerah untuk mengolah data dan informasi KIS peserta JKN.

Baca Selengkapnya