Pertemuan Jokowi-Prabowo, Begini Komentar PPP  

Reporter

Senin, 31 Oktober 2016 15:51 WIB

Jokowi menghampiri kursi Prabowo Subianto yang juga hadir di acara Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional di Jakarta, 6 Mei 2015. Jokowi mengatakan alasan ia menghampiri Prabowo karena dia sangat berbahagia Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat hadir bersama di dalam Rakernas PAN. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi mengapresiasi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut dia, hal itu bagus dalam konteks pendewasaan demokrasi di Indonesia.

"Pertemuan dua tokoh sentral pilpres 2014 tersebut merupakan tradisi bagus dan menjadikan pendidikan politik bagi rakyat Indonesia," katanya di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.

Baidowi mengatakan pertemuan itu menegaskan bahwa setiap perselisihan politik harus dianggap selesai ketika perhelatan pesta demokrasi usai.

Menurut dia, saatnya putra-putri terbaik bangsa memikirkan dan membicarakan masa depan bangsa dengan menghilangkan sekat-sekat perbedaan pandangan politik satu sama lain. "Kami yakin pertemuan dua tokoh tersebut bukan sekadar agenda seremonial, tapi juga akan melahirkan komitmen bersama untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Baca: Unjuk Rasa 4 November, Banser Manado Berangkat ke Jakarta

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut Presiden Jokowi di kediamannya di Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, hari ini, Senin, 31 Oktober 2016. Jokowi tiba di Hambalang sekitar pukul 12.30 WIB mengenakan baju batik lengan panjang bercorak cokelat. Ia langsung disambut Prabowo, yang mengenakan baju safari lengan panjang putih dan kopiah.

Belum diketahui pasti sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Banyak pihak menyangkut-pautkan pertemuan tersebut sebagai antisipasi Istana atas aksi massa yang akan digelar pada Jumat, 4 November 2016.

Baidowi, yang juga anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat bidang politik dalam negeri, menjelaskan, di tengah hiruk-pikuk politik menjelang pilkada, pertemuan kedua tokoh politik itu diharapkan mampu juga menurunkan tensi politik dalam negeri yang belakangan mulai memanas di sejumlah tempat.

Menurut Baidowi, sudah saatnya memberikan contoh kepada generasi bangsa bahwa, dalam konteks pembangunan bangsa, siapa pun harus merasa terpanggil dengan mengabaikan sekat-sekat perbedaan.

ANTARA

Berita terkait

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

29 menit lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

36 menit lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

36 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

52 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

2 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

2 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

2 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

3 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya