Banjir di Gorontalo, Rumah Sakit dan 1.500 Rumah Terendam  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 26 Oktober 2016 10:10 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Gorontalo - Hujan deras yang berlangsung pada Selasa, 25 Oktober 2016, sejak siang hingga malam di Kabupaten Gorontalo menyebabkan sungai-sungai meluap dan banjir, bahkan di beberapa lokasi mengalami longsor.

Sungai yang meluap bersamaan dan arus deras menyebabkan banjir melanda empat kecamatan, yaitu Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Pulubala, dan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mulai pukul 18.30 Wita hingga malam hari.

Baca:
Yuni Shara dan Chico Hakim Putus, Ini Masalahnya
Mario Teguh Tiba-tiba Melontarkan Permohonan Maaf
Suasana Berkabung, PSK Thailand Mangkal Berpakaian Hitam

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sungai yang meluap bersamaan adalah Sungai Boyonga, Marisa, Meloopu, dan Bulota.

Menurut Sutopo, beberapa fasilitas umum dan infrastruktur, seperti rumah sakit umum daerah, puskesmas, dan kantor, terendam banjir. "Jalan dan jembatan juga mengalami kerusakan, ditambah sebagian besar sawah rusak," ucap Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu, 26 Oktober 2016.

Terdata, sekitar 1.500 rumah terendam banjir setinggi 50-100 sentimeter. Warga mengungsi ke Gedung Kasmas dekat kantor Bupati Gorontalo.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, 94 kepala keluarga di Kecamatan Tolangohula mengungsi.

Untuk penanggulangan, BNPB mengerahkan BPBD Kabupaten Gorontalo yang dibantu TNI, kepolisian, dan dinas terkait ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pendataan, mendirikan dapur umum, serta memberi bantuan logistik berupa makanan siap saji.

Atas musibah tersebut, tutur Sutopo, Bupati Kabupaten Gorontalo sudah menetapkan status tanggap darurat sejak tadi malam. Kebutuhan yang mendesak antara lain tikar, matras, selimut, dan makanan. Sementara ini, pendataan masih dilakukan.

Menurut Sutopo, wilayah di Sulawesi umumnya rawan banjir bandang karena kondisi topografinya perbukitan dan pegunungan dengan dataran yang pendek. Kondisi morfologinya menyebabkan wilayah itu mudah mengalami banjir bandang dan longsor saat terjadi hujan.

"Hal ini diperparah oleh terbatasnya kawasan resapan air serta perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian atau permukiman. Degradasi lingkungan telah menyebabkan sungai jadi dangkal dan sempit, sehingga makin rentan terjadi banjir," kata Sutopo.

RICHARD ANDIKA | EZ




Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

14 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya