Karang Taruna Karawang Diduga Jadi Calo Tenaga Kerja

Reporter

Senin, 24 Oktober 2016 23:01 WIB

Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan long march menuju istana Presiden, Jakarta, 29 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Karawang -Pemerintah daerah Kabupaten Karawang sedang berupaya memberantas praktik pungli dan percaloan di berbagai pelayanan masyarakat. Salah satunya dalam penerimaan tenaga kerja.

Akhmad Zamakhsyari, wakil bupati Karawang mengaku sering mendapat laporan jika para pencari kerja merasa terganggu oleh para calo, khususnya dari kalangan Karang Taruna Kabupaten Karawang.

Menurut Ahmad, modus operandi yang dijalankan oknum organisasi non partisan itu adalah melakukan kunjungan kerja berdalih rektutmen tenaga kerja, program tanggung jawab sosial perusahaan dan pengelolaan limbah. "Padahal itu sudah dilakukan oleh pemda," kata Ahmad kepada awak media di ruang kerjanya, Senin, 24 Oktober 2016.

Ahmad mengatakan, penerimaan kerja di Karawang hanya satu pintu, yakni lewat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Tanpa pungutan sepeserpun. Berbeda dengan jalan Karang Taruna. Pelamar mesti bayar sejumlah uang jika ingin diterima bekerja," kata Ahmad. "Carut marut rektutmen tenaga kerja yang dikuasai oleh oknum Karang Taruna tidak boleh dibiarkan," Ahmad menambahkan.

Ahmad juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan praktik pungli tersebut jika dimintai uang ketika melamar pekerjaan. "Masyarakat tinggal lapor lewat website saberpungli.id," kata dia.

Indikasi permainan Karang Taruna dalam rekrutmen tenaga kerja di Karawang terungkap oleh pengakuan Ani, 19 tahun. Warga Rengasdengklok itu mengaku merasa diperlakukan tidak adil. Menurutnya ada perlakuan khusus para pencari kerja yang melamar melalui Karang Taruna.

Ani bercerita, ia melamar kerja melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang. Ia pun lolos beberapa tes. Namun di tahap terakhir, ia malah bertemu dengan pelamar kerja titipan Karang Taruna.

"Saya yang menjalani prosedur merasa dirugikan karena yang melalui Karang Taruna lah, yang hampir pasti diterima," kata dia kepada wartawan di kantor Disnakertrans Karawang Senin, 24 Oktober 2016.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Karawang, Ahmad Soroto, menegaskan perekrutan tenaga kerja tetap dilakukan satu pintu melalui Disnakertrans. Pihaknya juga akan kembali menyurat perusahaan perihal informasi dan penerimaan tenaga kerja satu pintu.

"Kami tegas dan tetap menjalankan amanat Perbup Nomor 8 Tahun 2016, di antaranya terkait perekrutan tenaga kerja satu pintu. Tidak ada karang taruna atau kelompok masyarakat lain yang boleh melakukan perekrutan. Jikapun ada rekomendasi, tetap harus melalui Disnakertrans," kata dia.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang, Oma Miharja membenarkan bahwa surat permohonan kunjungan tersebut berasal dari karang taruna. "Betul kita dalam rangka kontrol rekrutmen. Kami hanya ingin tahu dan mengontrol supaya perusahaan tidak melakukan rekrutmen di luar Karawang," kata Oma, kepada wartawan.

Oma pun membantah jika Karang Taruna menyalurkan tenaga kerja ke berbagai perusahaan industri di Karawang. "Kami sifatnya hanya membantu pemerintah. Kami hanya kontrol. Kebetulan perusahaan itu ada di wilayah kami," ujarnya.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

36 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

41 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

49 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

56 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

59 hari lalu

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya