Kronologi Pembebasan Sandera Perompak Somalia
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 24 Oktober 2016 11:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera bersama 22 orang di Kepulauan Seychelles, Somalia, berhasil dibebaskan. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan pembebasan sandera melalui proses panjang.
"Saya tegaskan pembebasan ini melalui proses pembebasan sangat panjang melalui pembicaraan dengan negara asal ABK (anak buah kapal) yang sangat intensif," kata Retno di kantor Kemenlu, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2016.
Sebelumnya, Sabtu, 22 Oktober 2016, perompak Somalia membebaskan 26 orang yang berasal dari Indonesia, Cina, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Taiwan. Mereka ditawan sejak Maret 2012, saat kapal Nahan 3 yang mereka naiki dibajak di dekat Seychelles, Samudra Indonesia. Dari 26 sandera, terdapat 4 WNI.
Baca:
WNI yang Disandera Perompak Somalia Jalani Pemulihan
Di Twitter, SBY Siapkan Penjelasan Soal Hasil TPF Munir
Bupati Boven Digoel: Harga BBM Sudah di Level Rp 6.000-an
Retno mengatakan pembebasan sandera dimulai dari wilayah selatan Kepulauan Seychelles, Samudra Indonesia, yang menjadi lokasi pembajakan. Kemudian, kata Retno, sandera dibawa kapal ke daerah Hobyo, berjarak 511 kilometer dari Mogadishu, ibu kota Somalia.
Selanjutnya, sandera dibawa ke safe house di Golkayo Town, setelah singgah di Budbud, yang berjarak 288 kilometer dari Mogadishu. "Perjalanan memakan waktu enam jam melalui jalan darat," kata Retno.
Dari Golkayo Town, Retno menjelaskan, sandera tersebut dibawa menggunakan United Nation Humanitarian Flight menuju Wajir Airport, perbatasan Kenya dan Somalia. Mereka tiba pada pukul 15.30 waktu setempat.
Setelahnya, sandera dibawa ke Bandara Nairobi, Kenya, dan tiba pukul 17.32 waktu setempat atau 21.30 WIB. "Akhirnya sandera keluar dari wilayah Somalia, tim dari semua negara asal menunggu," kata Retno. Saat ini, para sandera berada di Nairobi untuk pemeriksaan dan pemulihan.
Retno mengatakan perlu beberapa hari untuk pemulihan sebelum keempat WNI sandera untuk dipulangkan ke Indonesia. "Setelah mendarat di Nairobi, pihak keluarga juga sudah diberi tahu mengenai pembebasan ini," katanya.
ARKHELAUS WISNU