Diminta Periksa SBY Soal Data Munir, Ini Kata Jaksa Agung

Reporter

Editor

hussein abri

Kamis, 20 Oktober 2016 19:10 WIB

Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Tito Karnavian (kiri) berbincang dengan Jaksa Agung M Prasetyo saat menghadiri acara pengarahan tax amnesty di Istana Negara, Jakarta, 28 Juli 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan belum bisa memastikan apakah lembaganya akan memeriksa presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, terkait keberadaan data Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan Munir Said Thalib. "Kita lihat nanti," ujar Prasetyo saat meninggalkan Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Prasetyo irit bicara ihwal pertanyaan pemeriksaan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Menurut dia, saat ini Kejaksaan masih mencari dokumen. Namun, kata dia, sampai saat ini belum ada hasilnya.

Sebelumnya, mantan anggota TPF, Hendardi, mengatakan Presiden Joko Widodo seharusnya menanyakan keberadaan dokumen temuan TPF kepada Yudhoyono. Sebab, kata dia, tim telah menyerahkan dokumen itu kepada Yudhoyono pada 24 Juni 2005. "SBY masih memiliki tanggung jawab moral. Kami sudah menyerahkan tujuh bundel dokumen itu," kata Hendardi kepada Tempo, 16 Oktober 2016.

Menurut Hendardi, penjelasan Yudhoyono diperlukan untuk melacak keberadaan dokumen yang dilaporkan lenyap itu. "Seharusnya, jika Presiden Jokowi ingin membuka kasus ini (pembunuhan Munir) dan dokumennya memang hilang, tanyakan saja kepada SBY, bukan kepada kami (TPF) yang masa tugasnya sudah selesai," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Komisi Informasi Publik memutuskan pemerintah harus segera membuka hasil temuan TPF Munir sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Ketua Majelis KIP Evi Trisulo menambahkan bahwa selain mengumumkan temuan TPF, pemerintah harus memberikan alasan kenapa belum mengumumkan hasil penyelidikan TPF atas kematian Munir Thalib.

Namun, keberadaan data TPF tersebut sampai sekarang belum diketahui. Sejak diberikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005 lalu, data TPF itu seakan-akan hilang ditelan bumi. Pencariannya baru berlangsung setelah KIP memerintahkan negara membuka data tersebut. *


ISTMAN MP

Baca Juga:

Gubernur Papua: Saya Tidak Dipayungi Presiden, Kena Hujan
Kasus Pelepasan Aset BUMD Jatim, Imam Utomo Sulit Ditemui
Ahok Persilahkan KPUD DKI Kembalikan 46 Komputer Sumbangan

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

35 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

13 Oktober 2023

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

Hari ini, 13 Oktober, 7 tahun lalu Presiden Jokowi minta Jaksa Agung usut kasus pembunuhan Munir. Malah dokumen TPF Munir hilang. Begini kata Suciwati

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

10 Oktober 2022

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

Istri akvitis hak asasi manusia (HAM) Munir, Suciwati, merilis buku berjudul "Mencintai Munir".

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

16 September 2022

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

Teka-teki kematian Munir telah 18 tahun. Ongen Latuihamallo saksi kunci pembunuhan aktivis HAM itu, ditemukan tewas saat menyetir mobil.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

8 September 2022

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

Munir aktivis HAM dibunuh dengan racun arsenik saat perjalanannya ke Belanda 7 September 2004. Kini sudah 18 tahun lamanya, dalang tak juga ditemukan

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

7 September 2022

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

Komnas HAM membentuk tim ad hoc penyelidikan pelanggaran HAM berat kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

7 September 2022

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

Sesama aktivis HAM, Bambang Widjojanto mengenang kematian Munir 18 tahun lalu. Saat itu sebagai Ketua YLBHI, ia meminta Munir gabung di Jakarta.

Baca Selengkapnya