Duit Rp 1,6 Triliun Mengucur untuk Restorasi Gambut  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 19 Oktober 2016 16:17 WIB

50 ha lahan gambut di meranti terbakar. (FOTO: Satgas Udara).

TEMPO.CO, Palembang - Sejumlah negara donor mengucurkan bantuan hingga US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk upaya restorasi lahan gambut yang akan dilakukan pemerintah di sejumlah provinsi. Upaya restorasi itu akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Baca:
PNS Ini Tetap Digaji Rp 53 Juta per Bulan meski Telah Di-PHK
Polri dan TNI Dapat Hibah Miliaran, Ini Penjelasan Ahok
Nikita Mirzani Akhirnya Buka Masalah Nafa Urbah dengan Zack

"Itu dana untuk kerja restorasi gambut selama tiga tahun ke depan," ucap Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), di Palembang, Rabu, 19 Oktober 2016. Nazir ditemui setelah meninjau lahan gambut di Sumatera Selatan bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik.

Nazir mengatakan bantuan tersebut berasal dari Norwegia, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, dan negara Eropa lain. Tidak hanya memberi uang, donor juga memberi bantuan teknologi dan tenaga ahli.

Nazir mencontohkan, Norwegia, selain memberi hibah berupa US$ 800 juta untuk pasar karbon, membantu pemetaan lahan dan projek terkait dengan gambut dengan nilai hingga US$ 15 Juta. Dengan banyaknya bantuan itu, ia optimistis target merestorasi 2,4 juta lahan gambut di tujuh provinsi dapat dipenuhi.

Adapun Stig Traavik menuturkan Sumatera Selatan memiliki lahan gambut yang sebagian besar berada di area yang sulit dijangkau, sehingga pada saat terjadi kebakaran sangat sulit dipadamkan. Hal itu ia temukan ketika melakukan Joy Flight bersama Kepala BRG di atas lahan gambut.

Menurut Traavik, pencegahan merupakan langkah terbaik untuk mengurangi risiko kerusakan lahan gambut. "Potensi gambut di Sumatera Selatan sangat luas. Ini merupakan suatu tantangan bagi kami," ucapnya.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya hibah dari Norwegia. Untuk mengatasi kerusakan lahan gambut, dia memastikan tidak akan mampu didanai secara mandiri oleh anggaran negara ataupun pemerintah daerah.

Menurut dia, cakupan lahan yang rusak sudah mencapai 700 ribu hektare, sementara untuk restorasi setiap 1 hektare dibutuhkan dana hingga Rp 30 juta. "Norwegia juga membatu kami menanggulangi kerusakan 150 ribu hektare hutan di Sembilang Dangku," ujarnya.

PARLIZA HENDRAWAN




Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

33 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya