Jadi Saksi di PN Denpasar, Tamara Nyaris Menangis

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 16:49 WIB

Artis Tamara Bleszynski (kedua dari kiri) berbincang dengan teman prianya Adrian T. King (kanan) saat diperiksa di Polsek Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, 25 April 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Artis cantik Tamara Bleszynski nyaris menangis saat menjadi saksi dalam persidangan kasus penganiyaan terhadap dirinya, Selasa, 18 Oktober 2016. Khususnya saat hakim menanyakan, apa saja yang dilakukan terdakwa Wayan Sobrat.

“Saya tidak kenal dia. Tapi dia terus menteror saya dan keluarga saya,” ujarnya dalam persidangan yang dipimpin hakim Nyoman Atmadja itu.

Puncak teror itu adalah ketika ia bersama teman prianya Adrian sedang naik sepeda motor dari Canggu ke Krobokan pada 14 April 2015. Tiba-tiba Sobrat dengan seorang temanya mencegat Tamara dan kemudian menjambak rambutnya. “Sebelum aksi itu, dia berteriak bahwa saya punya karma di Bali,” ucap Tamara.

Baca: Jembatan Ambruk, Penyeberangan di Lembongan Gunakan Jukung

Dia mengatakan, tak tahu persis maksud Sobrat dengan menyebut karma. Dalam teror-teror sebelumnya, Sobrat juga menyebut bahwa Tamara adalah istrinya sejak 100 tahun yang lalu dan mestinya memberinya seorang anak.

Perkenalan Tamara dengan Sobrat terjadi pada Agustus 2015 dalam sebuah pesta. Oleh temannya yang bernama Rina, Sobrat dikenalkan sebagai fans berat Tamara. Sejak itu, Sobrat sering membuntuti Tamara kemana pun dia pergi.

Sampai suatu kali dia pernah mencegat Tamara dan Adrian disertai kata-kata kasar kepada keduanya. Peristiwa iu sempat dilaporkan Adrian kepada polisi namun terjadi perdamaian, Sobrat berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun, perjanjian itu diingkari Sobrat, bahkan melakukan penganiayaan.

“Saya sampai memutuskan pindah ke Jakarta karena merasa tidak aman lagi di sini,” kata Tamara yang sebelum kejadian itu sudah 4 tahun tinggal di Bali bersama seorang anaknya.

Menanggapi pernyataan Tamara, Sobrat membantah jika dituduh menjambak rambut Tamara. “Kalau yang lainnya, tidak saya bantah,” ujar Sobrat.

Adapun pengacaranya Iswahyudi mempertanyakan pernyataan Tamara yang mengaku tidak pernah kenal dekat dengan Sobrat. Dia malah menunjukkan adanya pertemuan Tamara dengan Sobrat dalam suatu acara. Iswahyudi menanyakan, apakah sebagai seoang artis Tamara suka bermain watak dan Tamara pun membenarkannya.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

15 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

23 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

24 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

25 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

25 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

28 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

28 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

29 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

30 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya