Aktivis: Pengawasan Penambangan di Lereng Merapi Lemah

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 22:44 WIB

TEMPO/Muh Syaifullah

TEMPO.CO, Sleman -Musim hujan tiba, penambangan pasir di lereng Gunung Merapi kembali marak. Ratusan truk pengangkut pasir setiap hari hilir mudik mengangkut material. Para aktivis lingkungan pun khawatir kerusakan lereng bertambah parah karena kontrol masih lemah, meski ada penambang yang sudah mengantongi izin.


"Kalau tanpa izin jelas salah. Juga jika mengambil pasir di wilayah yang dilarang dan merusak. Tapi, pengawasannya masih lemah," kata Halik Sandera, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup DIY, Kamis, 13 Okotber 2016.


Menurut dia, pemberiam izin penambangan pasir pasti sudah dihitung volume materialnya. Jumlah yang bisa diambil dan cara pengambilannya juga sudah diatur. Tetapi, karena pengawasannya kurang, mereka bisa mengambil pasir bukan di wilayah yang diperbolehkan. Atau justru mengambil pasir dan bebatuan di sekitar sungai atau lahan masyarakat.


Kekhawatiran itu tidak berlebihan karena wilayah di lereng Merapi merupakan daerah resapan air. Sehingga sistem hidrologi akan terganggu. yang dirugikan justru masyarakat yang berada di luar wilayah penambangan terutama yang berada di wilayah yang lebih rendah.


Memang, kata dia, material akibat erupsi yang mengisi sungai-sungai di lereng gunung layak diambil, untuk normalisasi sungai. Tetapi jangan sampai kebablasan dan justru merusak lingkungan. "Penggunaan alat berat untuk penambangan pasir harus diatur dan diawasi ketat," kata dia.


Advertising
Advertising

Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman Heri Suprapto, mengaku sejak Juni atau Juli 2016 sudah ada izin penambangan pasir di tiga titik. Terutama di Kali Gendol. Yaitu di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul (Glagaharjo) dan di Jambu (Kepuharjo). "Para penambang mengantongi izin di hulu Kali Gendol," katanya.


Dia memastikan, material yang diambil material erupsi yang terbawa air hujan dari hulu. Sehingga ceruk-ceruk di sungai terisi kembali. Tetapi, jika penambang mengambil pasir bukan di wilayah yang ditentukan, pasti ditindak. "Kalau di lahan warga sudah ditegaskan dilarang. Karena merupakan daerah serapan air," kata Heri.


Harga pasir per truk di lokasi penambangan mencapai Rp 680 ribu bagi penambang luar wilayah Cangkringan. Jika warga lokal maka harganya hanya Rp 550 ribu per rit (per truk).

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

33 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

45 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

50 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

51 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

55 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya