Ini Bukti Dimas Kanjeng Taat Pribadi Tak Jauh dari Polisi

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 10 Oktober 2016 20:15 WIB

Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Tak banyak yang tahu masa lalu dan keluarga Dimas Kanjeng Taat Pribadi, paranormal 46 tahun asal Probolinggo yang menjadi tersangka pembunuh dan penipu berkedok penggandaan uang.

Ternyata semasa muda, Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi sosok “terpandang” di kampungnya, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Maklum, ayahnya, Mustain, kala itu pejabat Kepolisian RI di level kecamatan.

"Bapaknya dulu seorang polisi, jabatan terakhirnya Kapolsek Gading," kata Sumali (49), kakak kelas Dimas Kanjeng di SMP Negeri 1 Gading, kepada Tempo hari ini, Senin, 10 Oktober 2016.

Dimas Kanjeng adalah anak ke lima dari enam bersaudara dari pasangan Mustain- Ngatri. Keluarga ini tinggal di Desa Wangkal, Kecamatan Gading. Rumah orangtua Dimas Kanjeng itu kini ditinggali adiknya.

Menurut Sumali, Dimas Kanjeng dan dua saudara kandungnya lagi tinggal di Probolinggo. Sedangkan dua lagi menetap di Jember.

Baca: Polisi Boyolali Dibacok dengan Sabit, Pelaku Ternyata...

Dimas Kanjeng akhirnya ditangkap polisi dari Kepolisian Daerah Jawa Timur di padepokannya, Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, pada Kamis, 22 September 2016, atas tuduhan membunuh dua pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. Penangkapan itu melibatkan sekitar 1.000 personel.

Dimas Kanjeng juga dijerat kasus penipuan dan penggelapan dengan kedok penggandaan uang terhadap ribuan pengikutnya. Puluhan orang telah melapor ke polisi dengan membawa sejumlah barang bukti, di antaranya emas batangan dan uang palsu serta benda aneh alat pengganda uang.

Bhayangkara Polri masih menjadi semangat di keluarga Dimas Kanjeng. Salah satu saudaranya yang tinggal di Jember berprofesi sebagai polisi seperti ayahnya. Sedangkan seorang lagi di Jember menjadi dosen.

Sebelumnya, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal I Made Sukadana mengakui bahwa sejumlah anggota TNI dan Polri menjadi 'murid' Padepokan Dimas Kanjeng. Namun, mereka hakikatnya hanya menjadi tameng padepokan itu."Saat hendak menggerebek padepokan, Polda Jatim sudah berkoordinasi dengan kami karena ada beberapa oknum TNI di sana," katanya, 30 September 2016.

Sukadana menyatakan, data rinci anggota TNI yang menjadi tameng ada di Polda Jatim. Dia menanggapi pertanyaan pers tentang temuan Polda jatim bahwa pembunuhan dilakukan Tim Pelindung Dimas Kanjeng atas perintah Dimas Kanjeng. Pelaku pembunuhan sembilan orang, yang sebagian anggota TNI yang desersi.

Simak: Panitia Kongres PSSI Makassar Klaim Dapat Rekomendasi Polisi

Masih berdasarkan penjelasan Sumali, Dimas Kanjeng menempuh sekolah dasar di SD Neger Wangkal 2, tak jauh dari rumah orangtuanya. Selanjutnya, dia meneruskan pendidikan di SMP Negeri 1 Gading lalu SMA Taman Siswa di Kota Probolinggo. “Dia waktu kecil pendiam dan pemalu. Tapi paling ganteng sehingga digandrungi banyak cewek."

Adapun soal prestasi semasa sekolah di Probolinggo, menurut Sumali, Dimas Kanjeng adalah siswa yang tidak begitu menonjol. "Biasa, seperti siswa lain," tuturnya.

Dimas Kanjeng lantas kuliah di Universitas Islam Malang (Unisma). "Tapi, tidak sampai lulus karena keburu menikah dengan istri pertamanya," kata Sumali yang juga perangkat Desa Wangkal.

Setelah Dimas Kanjeng menikah, Sumali menyatakan, dirinya tidak tahu persis ke mana saja Dimas Kanjeng melanglang buana sampai menjadi paranormal yang memiliki “kemampuan” menggandakan uang.

NUR HADI


Simak pula :
Ditangkap di Diskotek, AKP Sunarto Positif Gunakan Sabu
Minta Dilindungi Jokowi, Gatot Akan Bongkar Jaringan Ini

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

5 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

6 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

10 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

17 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

20 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

23 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

24 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

29 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya