TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan menjemput warganya yang masih bertahan di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.
“Biar cepat dan segera pulang, kami jemput langsung dengan pesawat. Kasihan keluarganya sudah lama kebingungan," kata Dedi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 8 Oktober 2016,
Menurut Dedi, warga yang masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi hanya satu orang, yakni Rukoyah. Ia warga Kampung Krajan RT 01 RW 01, Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa.
Dedi mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari keluarganya, ibu empat anak itu berangkat ke Jawa Timur dengan tujuan mengikuti pengajian. Ia sama sekali tak menyampaikan alasan memperkaya diri dengan cara melipatgandakan uang di padepokan Dimas Kanjeng.
Dedi menginstruksikan Kepala Desa Sukadami dan Camat Wanayasa langsung mengecek lalu membujuk ibu itu dan langsung membawanya pulang dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Dedi juga telah menginstruksikan semua kepala desa dan camat mendata warganya apakah masih ada korban lain di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Jika masih ada, akan dijemput dengan berbagai cara agar bisa segera pulang ke kampung halaman. "Kasihan, mereka hidup serba ketidakpastian," tuturnya.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital
22 jam lalu
Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
2 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaMarak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya
2 hari lalu
Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan
3 hari lalu
Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.
Baca SelengkapnyaVietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
7 hari lalu
Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
Baca SelengkapnyaKelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut
17 hari lalu
Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.
Baca SelengkapnyaDosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator
19 hari lalu
Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.
Baca Selengkapnya'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T
20 hari lalu
Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran
25 hari lalu
Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.
Baca Selengkapnya