Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dok. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberi santunan uang bagi keluarga santri Pondok Pesantren Langitan yang tenggelam di Bengawan Solo pada Jumat lalu.
Santunan diserahkan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Wahid Wahyudi serta Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur. "Hari ini kami berikan santunan langsung ke Pondok Pesantren Langitan," kata Wahid Wahyudi kepada Tempo, Sabtu, 8 Oktober 2016.
Santunan itu berupa uang tunai Rp 3,5 juta bagi santri yang selamat. Sedangkan Rp 5 juta bagi santri yang masih hilang atau meninggal. "Gubernur menyampaikan ikut berduka cita," tutur Wahid.
Menurut Wahid, pemberian santunan diberikan di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, yang diterima langsung oleh Gus Muhammad Bin Ali, pengasuh pesantren. "Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk pengobatan bagi yang selamat dan bentuk bela sungkawa kami."
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur Sudarmawan menjelaskan, pencarian tujuh santri terus dilakukan. Ada 10 tim yang terdiri masing-masing lima sampai 10 orang. "Masing-masing terdiri dari Basarnas, polisi, BPBD, dan TNI," ujar Sudarmawan.
Sepuluh tim itu bergerak melakukan pencarian ke tiga titik. Ketiga lokasi itu yaitu lokasi tenggelamnya kapal, menyisir area radius enam kilometer dari lokasi kejadian, dan radius hingga 7 kilometer dari tempat kejadian. "Kami akan terus koordinasi dengan Posko di Desa Widang, Tuban," kata Sudarmawan.
Sebuah perahu yang memuat 25 santri Pondok Pesantren Langitan tenggelam pada saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo pada Jumat, 7 Oktober 2016. Perahu penyeberangan sungai itu tenggelam pada pukul 09.00 WIB. Sudarmawan mengatakan, perahu tersebut miring karena kelebihan muatan sebelum tenggelam.
BNPB mendapatkan informasi itu dari Kepolisian Sektor Babat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tuban. Menurut dia, ada 25 santri yang tenggelam. Sebanyak 18 santri berhasil selamat. Sedangkan 7 santri sisanya masih hilang. Saat ini tim gabungan sedang melakukan operasi pencarian.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kembali dianugerahi penghargaan, kali ini penghargaan yang diterima ialah sebagai penggerak entrepreneur berbasis UMKM pada Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023.