Kodam: Prajurit Pengikut Dimas Kanjeng akan Dibina

Reporter

Kamis, 6 Oktober 2016 23:02 WIB

Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Komando Daerah Militer V/Brawijaya menyiapkan pembinaan kepada para prajuritnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan menyerahkannya ke satuan masing-masing.

"Kami upayakan para prajurit yang menjadi pengikut dibina agar mereka kembali seperti biasanya, tidak menjadi pengikut lagi," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dikonfirmasi di Surabaya, Kamis 6 Oktober 2016.

Made mengaku telah mencari tahu informasi dan data terkait siapa saja prajurit atau anak buahnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng di Padepokan di Probolinggo tersebut.


Baca juga:
Saat Marwah Daud Mundur dari MUI Demi Bentengi Dimas Kanjeng
Bank Indonesia Teliti Uang Dimas Kanjeng, Hasilnya Adalah...


Made juga memastikan prajurit aktif yang terlibat dengan Dimas Kanjeng hanya sebagai pengikut, dan tak termasuk sebagai salah satu pelaku yang disangkakan melakukan tindakan kriminal.

"Yang prajurit aktif hanya berstatus pengikut, tidak lebih. Sedangkan, yang terlibat langsung ternyata sudah bukan menjadi anggota TNI atau purnawirawan," tutur dia. Oleh karena itu penanganannya diserahkan kepada aparat kepolisian. "Karena sudah berstatus mantan, kami serahkan sesuai hukum berlaku."

Sebelumnya, jajaran Polda Jatim menyatakan dua korban pembunuhan yang dilakukan "Tim Pelindung Dimas Kanjeng" itu terjadi atas perintah Taat Pribadi dengan melibatkan sembilan pelaku yang di antaranya anggota TNI disersi.


Baca juga:
Kata Jenderal Soal Anggota TNI Terseret Kasus Dimas Kanjeng
ATM Mandiri yang Ini Keluarnya Uang Mainan
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya


Sementara itu, Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang masih bertahan di Pedepokan Dimas Kanjeng di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, tinggal 242 orang. Jumlah itu jauh lebih kecil daripada jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar tiga ribuan orang lebih.

"Dari pendataan sore tadi, masih ada 242 orang yang tinggal di sana," kata Camat Gading Slamet Hariyanto kepada wartawan, Rabu, 5 Oktober 2016. Pemerintah Kecamatan Gading selalu melakukan pendataan tiap sore untuk mengetahui jumlah pengikut Dimas Kanjeng yang tinggal di padepokan.

Menurut Hariyanto, 79 dari 242 pengikut Dimas Kanjeng berasal dari Jawa Timur. Ada juga yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, serta Jawa Tengah, dan Bali. "Selebihnya daerah lain," ujarnya. Hariyanto memprediksi, dalam beberapa hari ke depan, pengikut Dimas Kanjeng bakal berkurang. Selengkapnya soal kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi klik di sini.

NUR HADI | ANTARA


Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

8 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

18 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya