Sebelum Ngetop, Dimas Kanjeng Undang Wartawan Minta Diliput  

Reporter

Kamis, 6 Oktober 2016 21:21 WIB

Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Ishomuddin

TEMPO.CO, Probolinggo - Sebelum dikenal dengan gelar Dimas Kanjeng, Taat Pribadi sejak awal ingin terkenal. Ia selalu mengklaim mempunyai kemampuan mengeluarkan uang banyak dari balik bajunya.

Ia pun sempat mengundang beberapa wartawan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada 2006 untuk memperlihatkan aksinya mengeluarkan puluhan lembar uang kertas asli pecahan Rp 100 ribu.

Baca: BI Periksa Keaslian Uang Dimas Kanjeng
Pengikut Dimas Kanjeng Yakin yang Ditangkap Polisi Jelmaannya

"Sebelum dia beraksi, kami dijamu berbagai jenis makanan. Orangnya ramah,” kata salah satu wartawan media cetak lokal yang enggan disebut namanya, Kamis, 6 Oktober 2016.

Waktu itu, rumah Taat belum megah seperti sekarang serta belum punya pedepokan dan santri. “Yang menyaksikan hanya beberapa wartawan, anaknya, dan tetangga sekitar,” ucapnya.

Penampilan Taat pun masih sangat sederhana, tidak seperti sekarang dengan baju jubah kebesaran dan mahkota ala raja sebelum ditangkap polisi. “Waktu itu, hanya pakai songkok warna hitam, baju koko warna putih, dan slayer warna hitam di lehernya,” tuturnya. Badan Taat saat itu juga tak segemuk sekarang dan berkumis agak tebal.

Setelah jamuan makan selesai, Taat pun menunjukkan aksinya mengeluarkan puluhan lembar uang Rp 100 ribu. Setelah aksinya selesai, Taat berpesan kepada wartawan. “Jangan lupa ya masuk koran,” kata wartawan senior di Probolinggo dan sekitarnya ini menirukan Taat.

Sikap Taat yang ingin dikenal dan memamerkan kemampuannya itu bertolak belakang dengan pernyataan Marwah Daud Ibrahim, santri yang juga Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Menurut Marwah, Taat seorang yang rendah hati. “Beliau itu rendah hati dan sebenarnya enggak mau diambil foto atau videonya saat 'proses' serta enggak mau disebarluaskan,” kata Marwah.

“Proses” adalah istilah yang dipakai Marwah dan para santri Taat lain yang maksudnya sebuah kegiatan ketika Taat bisa sampai memunculkan barang secara tiba-tiba, termasuk uang.

Marwah tetap yakin Taat punya kemampuan memindahkan barang dari dimensi gaib ke dimensi nyata. Bahkan, menurut dia, kasus pembunuhan dan penipuan dengan modus penggandaan uang yang menimpa Taat dianggap bagian dari kriminalisasi. “Ini kriminalisasi. Kalau anak bangsa yang punya potensi seperti ini dihambat, apa jadinya negara ini,” ucapnya.

Taat, 46 tahun, disangka sebagai dalang pembunuhan dua bekas anak buahnya: Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Selain Taat, sembilan orang lain dijadikan tersangka, yakni orang-orang kepercayaannya dan orang suruhan.

Ismail dan Gani diduga dibunuh karena khawatir membocorkan rahasia penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Taat selama ini. Taat juga menjadi tersangka kasus penipuan dengan modus penggandaan uang dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.

ISHOMUDDIN


Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia





Advertising
Advertising



Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya