Film Porno Penyebab Utama Kekerasan Seksual pada Anak

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 6 Oktober 2016 15:15 WIB

Sejumlah warga memberikan tanda tangan dukungan kampanye Keluarga Indonesia Menolak Narkoba, Pornografi, dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak saat Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 4 September 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan sebanyak 51 persen kekerasan seksual yang terjadi pada anak disebabkan pornografi. Menurut dia, film porno adalah pendorong seseorang melakukan kekerasan seksual pada anak.

"Film porno adalah langkah awal pelaku kekerasan pada anak," kata dia saat menyampaikan materi dalam Seminar Fenomena Kejahatan Seksual terhadap Anak di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2016.

Boy mengatakan kekerasan pada anak umumnya dibagi dalam empat kategori, yaitu kekerasan fisik, psikis, penelantaran, dan kekerasan seksual. Dari empat jenis kekerasan tersebut, kekerasan seksual mendominasi kejahatan terhadap anak.

BACA: Tragedi Yuyun, Perempuan Bukan Objek Kekerasan Seksual

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan kekerasan seksual pada anak mencapai 43 persen. "Kekerasan fisik hanya dua persen," kata Boy.

Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Handayani mengatakan kekerasan seksual pada anak mayoritas dilakukan oleh orang terdekat. Misal paman, kakek, ayah, atau kakak. "Terkecil adalah yang dilakukan seorang kakek kepada bayi berusia tiga bulan," katanya.

Menurut dia, anak yang menjadi korban kekerasan seksual bisa disebabkan kurangnya kepedulian orang tua. Tak adanya komunikasi dalam keluarga juga bisa menjadi penyebab ketidaktahuan anak untuk memahami situasi. Sehingga, anak mudah menjadi korban.

BACA: Kekerasan Seksual pada Anak Marak, Terobosan Kapolri Baru Ditunggu

Kasus-kasus kekerasan pada anak terus terjadi setiap tahun. Angkanya pun terus meningkat. Untuk mencegah terulangnya kekerasan pada anak, kata Boy, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh.

Selain sosialisasi dan edukasi, kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait juga diperlukan. Di antaranya adalah Pusat Pelayanan Terpadu ( PPT), Balai Pemasyarakatan (BAPAS), serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

1 jam lalu

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

Napi kasus video pornografi anak yang jadi bagian jaringan internasional dilarikan ke rumah sakit. Dihukum 14 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya