Boikot, Jurnalis Malang Tolak Hadiri Perayaan Milad TNI  

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 11:46 WIB

Aksi solidaritas jurnalis di depan Balai Kota dan DPRD Kota Malang, 3 Oktober 2016. Aksi digelar untuk menuntut pemberian sanksi pada anggota Batalyon Infanteri 501 Raider Kostrad yang memukul seorang jurnalis televisi pada Ahad, 2 Oktober 2016. Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Tiga organisasi profesi jurnalis di Malang bersepakat tidak memenuhi undangan acara tasyakuran hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia ke-71 di Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu pagi, 5 Oktober 2016.

Tiga organisasi wartawan itu adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Malang Raya, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang. Kesepakatan diputuskan Selasa malam, 4 Oktober 2016.

Ketua IJTI Koordinator Daerah Malang Raya Deni Irwansyah menjelaskan, kesepakatan itu berdasarkan pendapat dari para jurnalis dari berbagai media dan organisasi profesi wartawan. “Mayoritas kawan jurnalis menyetujui apa pun keputusan bersama yang kami (IJTI, AJI, dan PFI) buat,” kata jurnalis MNC TV itu.

Menurut Deni, sikap itu bukan untuk melemahkan institusi ketahanan negara. Penolakan menghadiri HUT TNI sebagai bentuk solidaritas nyata bagi Soni Misdananto, jurnalis televisi NET di Madiun, yang dipukuli beberapa anggota Batalyon Infanteri 501/Raider Kostrad pada Ahad, 2 Oktober lalu.

Ketua PFI Malang Hayu Yudha Prabowo mengatakan, selain untuk Soni, aksi menolak undangan HUT TNI itu juga ditujukan sebagai aksi solidaritas untuk dua jurnalis di Medan yang menjadi korban penganiayaan oleh anggota Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo, Kota Medan, Sumatera Utara. Dua orang jurnalis Medan itu adalah Array Agus dari Koran Tribun Medan, dan Andi Syafrin dari MNC TV. Keduanya dihajar saat meliput unjuk rasa warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Senin, 15 Agustus 2016.

“Kami juga ingin menghormati seluruh aksi menolak kekerasan terhadap jurnalis di banyak kota yang hingga sekarang masih berlangsung secara masif,” kata Hayu, pewarta foto harian Surya.

Ketua AJI Malang Hari Istiawan menyatakan, para jurnalis sangat menghargai tawaran dialog yang disampaikan Kostrad, serta menerima permintaan maaf yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terhadap kekerasan oleh anggota TNI di Madiun dan Medan.

Hari meminta Gatot menindaklanjuti permintaan maafnya dengan tindakan nyata, yakni menghukum para pelaku melalui persidangan terbuka. Permintaan maaf yang disertai pemberian sanksi hukum merupakan bentuk nyata penghormatan TNI terhadap hak asasi manusia, sekaligus merupakan cara terbaik memulihkan citra maupun pamor TNI yang sedang getol-getolnya mereformasi dirinya.

Tindakan nyata yang dimaksud bisa merujuk pada persidangan di Pengadilan Militer I-103 Padang. Pada 4 April 2013, Pengadilan Militer Padang menjatuhkan vonis 11 bulan penjara kepada tiga anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan TNI Angkatan Laut II Teluk Bayur. Mereka dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan menganiaya empat jurnalis yang sedang menjalankan tugas di kawasan Bukit Lampu, Kecamatan Bungus, Kota Padang, pada Selasa, 29 Mei 2012.

Jurnalis yang dianiaya saat itu adalah Apriyandi (Metro TV), Budi Sunandar (Sindo TV), Julian (media siber Sumbar Terkini), dan Jamaldi (Favorit TV).

Hari mengatakan, para jurnalis, terutama yang tergabung dalam IJTI, AJI, dan PFI, terbuka untuk berdialog dengan pihak TNI. Namun, lebih baik di lain waktu setelah pelaku kekerasan di Madiun dan Medan dihukum.

Hari menjelaskan, saat ini kondisi psikologis para jurnalis sedang sangat sensitif. “Kami tak ingin muncul fitnah apabila tawaran dialog kami terima hari ini. Kalau mau dialog, tempatnya tidak di markas TNI, tapi di tempat netral,” kata Hari, jurnalis Okezone.

Deni, Hayu, dan Hari sangat berharap keputusan bersama IJTI, AJI, dan PFI bisa dipatuhi oleh semua anggota. Namun mereka pun tidak melarang anggota dari ketiga organisasi wartawan itu memenuhi undangan karena diperintah kantornya. Tiada larangan pula bagi jurnalis lain yang bukan anggota ketiga organisasi tersebut untuk meliput kegiatan peringatan HUT TNI di Kostrad maupun di institusi TNI lainnya.


ABDI PURMONO

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

31 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya