Ini Cara Anggota Dimas Kanjeng Tawarkan Program Pesugihan  

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 06:00 WIB

Uang, emas batangan dan benda pusaka palsu yang disita dari rumah Almarhum Najemiah salah satu pengikut ajaran Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Makassar, 4 Oktober 2016. Penyidik Polda Jawa Timur bersama Polda Sulsel melakukan pemeriksaan peti berisi emas dan uang palsu yang dikirim Taat Pribadi kepada para pengikutnya di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengaku bernama Sri Astuti meninggalkan sebuah komentar di bawah berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi di sebuah situs berita online. Berita yang terbit 19 Februari 2016 itu berjudul “Setelah Menobatkan Diri Jadi Raja, Dimas Kanjeng Lantik Para Sultan Agung Bawahannya”.

Sri Astuti, nama akun netizen itu, menuliskan komentarnya pada 28 Agustus 2016. Dia menuliskan testimoni mengenai dana gaib Taat Pribadi serta menawarkan program pesugihan serupa berikut nomor teleponnya. Namun ketika dihubungi Selasa, 4 Oktober 2016, nomor itu sudah tidak aktif.

BACA
Kematian-kematian Tak Wajar di Sekitar Dimas Kanjeng
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya
Disegel, Aset-aset Padepokan Dimas Kanjeng Dijaga 200 Polisi

"Dulu saya orang yang sangat susah, selalu dihina dan dicaci maki oleh saudara sendiri dan orang lain, sangat sedih," begitu kalimat pertama yang ditulis akun Sri Astuti, di SrandiL.com.

"Namun, hidup saya berubah drastis dalam 2 hari saja (mobil, rumah)," tulisnya lagi. Dia mengaku harta yang didapatnya berkat temannya yang memberi dia nomor telepon Kanjeng Dimas Taat Pribadi. "Taat Pribadi kata teman saya bisa membantu untuk Dana Gaib Putih. Awalnya saya kurang percaya, tapi setelah saya buktikan sendiri, barulah saya yakin bahwa Kanjeng Dimas Taat Pribadi betul-betul bisa membantu setiap orang yang punya permasalahan ekonomi," tambahnya lagi.

Sri Astuti lantas menuliskan kata "DANA GAIB" disertai tanda kurung yang banyak. Di bawah kata itu, dia menulis judul "Pesugihan Instan 10 MILIAR".


Selanjutnya: Program Instan tanpa Tumbal

"Mulai bulan ini (Desember 2015) kami dari padepokan mengadakan program pesugihan instan tanpa tumbal, serta tanpa risiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhkan modal usaha yang cukup besar, hutang yang menumpuk (di atas Rp 1 miliar)," begitu isi pengumumannya.

Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia


Penulis juga menyertakan syarat program pesugihan itu, yakni usia minimal 21 tahun dan berani melakukan ritual. Jika tidak berani, calon peserta pesugihan dapat diwakilkan oleh tim pesugihan. Syarat berikutnya adalah belum pernah melakukan perjanjian pesugihan di tempat lain, suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan), harus memiliki kamar kosong di rumah.

Penawaran pesugihan juga mencantumkan proses pesugihan itu, yaitu proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua, harus siap mental lahir dan batin, sanggup puasa 2 hari 2 malam, dan pada malam hari tidak boleh tidur.

Selanjutnya: Biaya Rp 20 juta, ini rinciannya

Ada pula informasi mengenai biaya ritual sebesar Rp 10 juta. Rinciannya adalah pengganti tumbal kambing kendit Rp 5 juta, ayam cemani Rp 2 juta, minyak songolangit Rp 2 juta, bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan, dan lain-lain sebesar Rp 1 juta.

Ada juga informasi mengenai prosedur mendaftar pada ritual ini. "Catatan: hanya melayani yang betul-betul dan sangat membutuhkan bantuan kami, gagal maka biaya kami kembalikan utuh tanpa potongan apapun," begitu petikan penutup penawaran program ini.

Berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi menghebohkan. Dia dipercaya memiliki kemampuan menggandakan uang dengan syarat pengikutnya menyerahkan mahar uang jutaan rupiah dan membaca amalan atau wirid. Dia adalah pemimpin padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Kini, Taat Pribadi ditahan polisi karena diduga terlibat pembunuhan dua murid padepokannya. Polisi menduga pembunuhan itu karena tersangka takut korban membocorkan kecurangan Taat. Kasus lainnya adalah dugaan penipuan. Para pengikut yang telah menyerahkan mahar belum menerima uangnya kembali, apalagi sampai uangnya berlipat ganda.

REZKI ALVIONITASARI

Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia


Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya