Pasca Dimas Kanjeng Ditahan, Padepokannya Terlihat Sepi. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Probolinggo - Menjelang rekonstruksi kasus pembunuhan, polisi mensterilkan wilayah Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di perbatasan Desa Wangkal dan Gadingwetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Rekonstruksi akan dilakukan Senin, 3 Oktober 2016. Salah satu tempat utama yang akan dijadikan lokasi rekonstruksi adalah rumah induk Taat Pribadi di padepokan. Di lokasi ini diduga menjadi tempat perencanaan pembunuhan.
Selain ruang utama, juga terdapat ruang penyimpanan uang mahar setoran pengikut Taat. Kepolisian Resor Probolinggo membatasi akses menuju lokasi padepokan dengan melarang masyarakat masuk ke areal padepokan.
Hanya pihak yang berkepentingan yang diperbolehkan masuk termasuk wartawan. "Ada dua SSK Brimob dan dua SSK Dalmas serta 130 personil Polres yang akan disiagakan untuk rekonstruksi besok,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Probolinggo Komisaris Budi Sulistyanto, Ahad, 2 Oktober 2016.
Selain itu, polisi juga akan menyiagakan kendaraan taktis (rantis). Polisi bakal mengawasi ruang gerak para ‘santri’ atau pengikut Taat yang masih bertahan di barak-barak atau tenda yang dibangun di sekitar areal padepokan.
Areal tempat tinggal mereka berjarak 30 meter dari rumah induk Taat namun dibatasi dengan pagar tembok. Adapun pimpinan mereka, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tersangkut pembunuh dua eks anak buahnya dan penipuan dengan modus penggandaan uang.
Selain Taat, sembilan orang anak buah dan orang suruhannya juga jadi tersangka pembunuhan berencana pada Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Kasus pembunuhan dan penipuan tersebut ditangani Kepolisian Daerah Jawa Timur.