Pengamat LIPI: Calon Inkumben Diuntungkan, Ini Analisisnya
Editor
Rina Widisatuti
Sabtu, 1 Oktober 2016 17:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan, dalam pemilihan kepala daerah, posisi calon inkumben tentu memiliki keuntungan lebih ketimbang calon lain. Pasalnya, mereka sudah mengeksekusi beberapa program dan sudah dikenal masyarakat.
Terkadang, kata Siti, saking kuat dan hebatnya inkumben, itu bisa menyebabkan munculnya calon tunggal dalam pilkada. "Mengapa muncul calon tunggal pada pilkada serentak 2015, karena inkumben itu luar biasa," katanya dalam diskusi publik di Cikini, Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2016.
Siti menuturkan sejatinya pilkada serentak diharapkan memunculkan figur-figur baru yang lugas dan berani dalam memimpin daerahnya, termasuk dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI 2017. Selain itu, integritas harus dimiliki sosok-sosok calon pemimpin ini. "Kita ingin calon kepala daerah tidak bolak-balik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Tipikor. Kita harapkan ada syarat integritas yang tidak basa basi," katanya.
Baca :
Masinton: Percuma Kalau Komunikasi Politik Ahok-Djarot Buruk
Punya Strategi Jitu, Ini Cara Anies Kampanye Pilkada DKI
Di samping sifat wajib pribadi, Siti menambahkan, pemimpin yang baik harus punya hubungan yang baik dengan semua pihak, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dengan demikian, kata dia, kinerja bisa lebih efektif.
"Seharusnya setiap politikus, ketika masuk birokrasi, politiknya harus end dan harus menghormati DPRD sebagai mitra warga. Mengelola pemda ini bukan mengelola warisan, melainkan harus institusional," ujarnya.
Pilkada serentak akan dilaksanakan pada Februari 2017, termasuk DKI Jakarta. Ada tiga calon pasangan yang akan bertarung dalam pilkada DKI, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
INGE KLARA
Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah