Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah) saat membuka Festival Anak Jujur 2016 di Ecovention, Ancol, Jakarta, 31 Agustus 2016. Acara yang digelar selama dua hari oleh KPK ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter antikorupsi yang berintegritas kepada anak sejak dini yang diikuti sebanyak 3.000 anak dari 50 taman kanak-kanak dan 50 sekolah dasar di Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan semangat pemberantasan korupsi di Indonesia kurang. Menurut dia, itulah yang membuat korupsi di negara ini merajalela.
Saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Internasional Book Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta, hari ini, Rabu, 28 September 2016, Agus berujar lembaganya tidak dapat memberantas korupsi sendirian. "KPK membutuhkan banyak teman, termasuk dari kalangan penerbit," kata dia.
KPK bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) berkolaborasi meluncur program Indonesia Membumi atau Indonesia Menggagas dan Menerbitkan Buku Melawan Korupsi. Sebanyak 36 penerbit berpartisipasi dengan menerbitkan 167 judul buku bertema antikorupsi.
Lewat buku, kata Agus, akan tertanam pengetahuan tentang nilai-nilai kebaikan, sehingga mampu membentuk karakter yang berintegritas. Selain memasukan konsep anti korupsi, buku-buku yang diterbitkan harus pula memuat pola hidup jujur. "Itu yang harus diterapkan kepada anak-anak, dan mudah-mudahan berdampak baik bagi mereka yang membaca," tuturnya.