Dimas Kanjeng Tolak Demokan Penggandaan Uang, Karena Jin...

Reporter

Rabu, 28 September 2016 19:47 WIB

Dimas Kanjeng Taat Pribadi, bersama dengan tumpukan uang. youtube.com

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Subdirektorat I Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Cecep Ibrahim mengatakan pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengaku memiliki jin untuk membantu dia menggandakan uang.

Namun, ketika diminta penyidik mempraktekkan cara menggandakan uang, Taat Pribadi enggan melakukannya. "Alasannya jinnya sudah pergi setelah terkena gas air mata polisi saat penangkapan Kamis pekan lalu," kata Cecep di sela pemeriksaan Taat Pribadi, Rabu, 28 September 2016.

Menurut Cecep, pernyataan itu disampaikan Taat kepada dia saat diperiksa tak lama setelah diringkus polisi. "Kepada saya dia mengaku memiliki jin bernama jin iprit," kata Cecep.

Saat digiring polisi ke ruang pemeriksaan, Taat Pribadi berkukuh mengaku bisa menggandakan uang. "Insyaallah, begitulah," kata dia.

Taat Pribadi berujar mampu menggandakan uang dengan ilmu yang dia kuasasi. Dia mengaku melakukan penggandaan uang sejak 2006.

Baca: Percaya Koper Ajaib Dimas Kanjeng, Setelah Dibuka …

Meski telah ditangkap polisi, namun Taat Pribadi berjanji akan mengembalikan uang para pengikut yang sudah disetorkan kapadanya. "Jangan khawatir, akan saya kembalikan," katanya.

Menurut dia, tindakan menggandakan uang itu dilakukanya dengan niat baik, yakni untuk membantu ribuan santrinya yang berada di berbagai tempat di seluruh Indonesia.


Simak: Diduga Menyimpang, MUI Kaji Ajaran Padepokan Dimas Kanjeng

Kepala Subdirektorat III Direskrimum Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Taufik H.Z. menuturkan Taat diperiksa Rabu siang terkait kasus penipuan. Statusnya masih sebagai saksi. "Pemeriksaan tambahan untuk kasus penipuan," kata dia.

Penyidik telah menerima tiga laporan penipuan. Satu dari tiga pelapor sudah diselesaikan dengan surat pernyataan. Namun, laporan itu hingga kini belum dicabut. Ketiga pelapor mengaku masing-masing telah menyetor Rp 1,5 miliar, Rp 800 juta, dan Rp 800 juta beserta perhiasan berharga.

NUR HADI

Populer:
Rina Nose dan Fahrul Ketemu Lagi, Masih Sayang: Balikan?
Sindir Mario, Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya
Kapsul Jumbo yang Jatuh di Sumenep Diduga Tangki Roket



Advertising
Advertising

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

59 menit lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

12 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

14 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

11 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

19 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya