Korban Banjir Sampang Mengeluh Jatah Makan Tak Merata

Reporter

Rabu, 28 September 2016 04:10 WIB

ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Sampang -- Warga korban banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengeluhkan bantuan nasi bungkus dari pemerintah tidak merata. Anisa, 30 tahun, warga Kelurahan Delpenang, mengatakan hanya korban banjir yang tinggal di pinggir jalan atau mulut gang yang dapat jatah makan tiga kali sehari.



"Sementara seperti saya yang tinggal di dalam gang, dapat nasi bungkus sekali sehari," kata dia, kepada Tempo, Selasa, 27 September 2016.

Bahkan untuk mendapat sebungkus nasi, Anisa mengaku harus turun dan menerobos banjir saat jam makan tiba. Setelah dapat, dia kembali lagi ke lantai dua rumahnya. Selama tiga hari banjir melanda kota Sampang, banyak warga yang memilih bertahap di lantai dua rumahnya dan enggan mengungsi karena khawatir barang-barang mereka dicuri orang. "Harus warga yang bertahan di rumah diperhatikan," ujar dia.

Hal senada diungkapkan Slamet, warga Kelurahan Rongtengah. Dia mengaku selama tiga hari banjir belum sekalipun dapat bantuan nasi. Sama seperti Anisa, Slamet dan keluarga bertahan di lantai dua rumahnya dengan alasan yang sama khawatir barang-barang dicuri orang.

Karena tak dapat jatah nasi, Slamet mengaku terpaksa turun menerobos banjir untuk menyetok bahan makan seperti beras, air mineral dan mie instan. Dia memasak pakai gas di lantai dua rumahnya. "Kalau lagi gak punya, saya minta kiriman makanan dari keluarga yang tidak kena banjir," ujar dia.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang, Syamsul Arifin mengakui lembaga kewalahan dalam pendistribusian makanan kepada korban banjir. Selain kendala minimnya relawan, Dinsos juga terkendala prasarana di dapur umur.

Syamsul menjelaskan sejak banjir melanda pada minggu 25 September, telah didirikan tiga dapur umum yaitu di Jalan Semeru, daerah Gua Lebar dan di Jalan Imam Gozali. Setiap hari dari pagi hingga sore, setiap dapur memproduksi sebanyak 1.500 nasi bungkus.

Jika dikalkulasi, maka rata-rata produksi nasi bungkus dari tiga dapur umum adalah 4.500 nasi bungku perhari. "Ini tidak cukup karena jumlah korban sekitar 6.000 jiwa," kata dia.

Syamsul berharap banjir segera surut agar seluruh aktifitas di Kota Sampang kembali normal. Data BPBD Sampang menyebutkan banjir yang sempat meninggi pada Selasa pagi, kini telah surut pada Selasa petang. Supriadi, warga Kelurahan Delpenang mengatakan surutnya air ditandai dengan telah bisa dilaluinya jalur Sampang-Omben melalui Kelurahan Delpenang. Sejak minggu jalur ini terputus total karena genangan air mencapai 2 meter.



MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

10 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

10 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

10 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

19 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya