Bangun Bandara di Tulungagung, Pemerintah Antisipasi Efeknya

Reporter

Rabu, 28 September 2016 02:40 WIB

Ilustrasi perluasan bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengantisipasi "multiplier efect" (dampak berantai) rencana pembangunan bandara perintis untuk pesawat komersil di wilayahnya pada 2017.

Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Selasa 27 September 2016, mengatakan, skenario pembukaan jalur lintas udara wilayah selatan Jawa dan pembangunan bandara perintis di wilayahnya bagian selatan akan memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

"Karena program nasional ini baru dan berdampak terhadap perkembangan Tulungagung ke depannya, tentu potensi ini harus terantisipasi sejak dini," katanya saat berbincang dengan wartawan.

Syahri mengatakan, salah satu hal yang mendesak dilakukan adalah revisi terhadap rancangan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) selama kepemimpinannya.

"Namun, perubahan juga tidak bisa mendadak dan segera dilakukan karena kami masih menunggu hasil keputusan pusat bagaimana," imbuhnya.

Disampaikan oleh Syahri, tim dari Kementrian Perhubungan bersama jajaran PT Angkasa Pura I telah meninjau lokasi calon lahan bandara yang ada di bawah pengelolaan Perum Perhutani di perbatasan antara Kecamatan Campurdarat dan Tanggunggunung.

Hasil tinjauan lapangan dan berdasar keterangan pihak-pihak terkait di tingkat kementerian dan PT Angkasa Pura, calon lahan yang telah dikunjungi menjadi satu-satunya pilihan lokasi yang direkomendasikan untuk pembangunan bandara.

"Tapi keputusan finalnya bagaimana kan masih menunggu. Pemerintah Kabupaten Tulungagung juga belum tahu apakah proses pembangunan dan pengelolaannya nanti akan melibatkan daerah atau tidak," kata Syahri.

Ia menjelaskan, konsep pengelolaan bandara biasanya menggunakan dua pola, yakni sepenuhnya dikelola swasta dengan membangun pusat industri-perdagangan baru di sekitar bandara, serta dikelola pemerintah melalui BUMN yang membidangi, dalam hal ini PT Angkasa Pura.

"Skenario pengelolaan oleh swasta kemungkinannya sangat kecil karena itu berdampak dibentuknya semacam kota baru, dan itu tidak mungkin di Tulungagung karena potensi ekonominya yang minim," ujarnya.

Menurut Syahri, probabilitas yang paling besar adalah pengelolaan oleh negara melalui BUMN yang ditunjuk, dalam hal ini PT Angkasa Pura I, dengan membangun bandara perintis untuk penerbangan komersil jarak dekat dan menengah, seperti Tulungagung-Surabaya, Tulungagung-Yogyakarta ataupun antarbandara perintis yang sudah ada di Jember dan Banyuwangi.

"Pastinya bagaimana ya ditunggu saja. Sebab kami di daerah juga belum tahu detil rencana (pemerintah) pusat," ucap Syahri.

ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

10 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

20 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

22 jam lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya