Biaya Kampanye Pilkada DKI Diprediksi Rp 300 Miliar

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 27 September 2016 17:17 WIB

Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat konsolidasi di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 23 September 2016. Sylviana yang diusung menjadi calon wakil gubernur akan disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Nachrowi Ramli, menghitung biaya kampanye satu putaran pemilihan Gubernur Jakarta 2017 sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar.

Menurut Nachrowi, biaya paling besar adalah membayar saksi, yang diperkirakan Rp 40 miliar. “Itu untuk saksi saja,” kata mantan calon wakil gubernur bersama Fauzi Bowo dalam pemilihan lima tahun lalu, itu kemarin. Biaya lain adalah sosialisasi nama Agus-Sylviana kepada warga Ibu Kota.

Agus dan Sylvi diusung koalisi Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Tim, kata Nachrowi, akan mengkampanyekan nama Agus-Sylvi ke masyarakat memakai jaringan relawan. “Sehingga kebutuhan dana bisa kurang dari itu,” kata dia.

Perkiraan Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Willy Aditya, juga tak jauh dengan hitungan Nachrowi. NasDem bersama PDI Perjuangan, Golkar, dan Hanura mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. Willy memperkirakan dana kampanye untuk keduanya sekitar Rp 200 miliar. “Inkumben lebih diuntungkan karena popularitas lebih besar dibanding calon yang baru,” kata dia.

Koalisi Gerindra-Partai Keadilan Sejahtera belum menghitung perkiraan biaya kampanye. Menurut Ketua Tim Pemenangan Gerindra Syarif, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dibebankan membiayai kampanye mereka. “Selain itu dari relawan dan partai,” kata dia.

Anies adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan Sandiaga adalah seorang pengusaha. Syarif memprediksi biaya membayar saksi akan menghabiskan Rp 3,9 miliar, jika tiap saksi mendapat Rp 300 ribu. “Ini di luar biaya pelatihan menjadi aksi,” kata Syarif.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Jakarta Soemarno mengatakan setiap pasangan calon hanya diizinkan menerima sumbangan dari individu tak lebih dari Rp 75 juta. Adapun sumbangan dari perusahaan dan gabungan partai koalisi maksimal Rp 750 juta. Jumlah ini meningkat dibanding ketetapan sebelumnya, yakni individu Rp 50 juta dan perusahaan Rp 500 juta.

Jika sepasang calon menerima sumbangan lebih besar dari ketentuan, kata Soemarno, sisanya harus disumbangkan kepada kas negara. Aturan itu tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2016 yang baru disahkan pada 14 September lalu. “Nantinya seluruh pemasukan dan pengeluaran dana kampanye bakal dicatat dan diaudit,” kata dia.


DEVY ERNIS

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya