Pemerintah Kaji Pembangunan Rusun Korban Banjir Garut  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 16:43 WIB

Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri dan relawan menggunakan dua alat berat melanjutkan pencarian korban banjir bandang pasca meluapnya aliran sungai Cimanuk di Kampung Lapangparis, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 23 September 2016. 26 korban yang berhasil dievakuasi terdiri dari delapan pria dan 18 wanita. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan pemerintah masih mengkaji kembali rencana pembangunan rumah susun untuk para korban banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Hal itu dilakukan agar pembangunan rusun tersebut tidak sia-sia atau kontraproduktif.

"Presiden minta pembangunan rusun itu dikaji kembali, jangan sampai tidak dihuni. Pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan rumah," ujar Teten saat ditanya di Istana Kepresidenan, Selasa, 27 September 2016.

Baca: Banjir Garut, Ini Perintah Jokowi

Sebagaimana diketahui, Garut terkena musibah banjir bandang pada Rabu pekan lalu. Sebanyak 20 korban masih tertimbun dan belum ditemukan hingga saat ini. Presiden Joko Widodo pada rapat pekan lalu meminta pencarian ditingkatkan dengan penambahan tenaga.

Teten menjelaskan, meskipun belum ada lampu hijau dari Presiden Jokowi untuk mulai membangun rusun, persiapan awal sudah dilakukan. Misalnya, menyediakan lahan hingga melakukan kajian pembangunan rusun dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Simak: Bekas Lokasi Banjir Garut Disarankan Jadi Taman Terbuka

Rusun itu, kata Teten, rencananya terdiri atas dua menara saja, yang diperuntukkan bagi korban-korban yang sudah tidak mampu lagi membangun rumah di pinggir sungai yang hancur saat longsor terjadi. "Nanti juga akan memperhatikan unsur ekonomi di dalamnya (untuk menunjang kehidupan korban). Hal itu yang biasanya dilupakan dari pembangunan rusun," kata Teten.

Ditanya kapan rusun itu akan dibangun jika mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo, Teten menjawab sesudah proses tanggap bencana selesai. Lama atau tidaknya tanggap bencana bergantung pada proses pencarian 20 korban yang hilang.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

4 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

22 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

27 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

30 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

30 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

35 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya