Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Garut Diperpanjang

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 27 September 2016 00:57 WIB

Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri dan relawan menggunakan dua alat berat melanjutkan pencarian korban banjir bandang pasca meluapnya aliran sungai Cimanuk di Kampung Lapangparis, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 23 September 2016. 26 korban yang berhasil dievakuasi terdiri dari delapan pria dan 18 wanita. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir bandang. Tanggap darurat tahap pertama akan berakhir Selasa, 27 September 2016.

“Tadi masih ada perdebatan dalam rapat, tapi kecenderungan kami akan memperpanjang tanggap darurat selama 14 hari,” ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, di Makodim 0611 Garut, Senin malam, 26 September 2016.

Alasan perpanjangan masa darurat ini karena masih banyaknya jumlah korban banjir yang belum ditemukan, yakni mencapai 19 orang. Selain itu, fasilitas vital milik pemerintah juga belum dilakukan perbaikan, seperti sekolah dan rumah sakit.

Sejumlah peralatan kegiatan belajar siswa seperti perpustakaan masih dalam kondisi rusak. Sementara untuk rumah sakit belum dapat beroperasi sepenuhnya karena alat kesehatan masih dalam perbaikan.

Tak hanya itu masyarakat yang terkena dampak banjir masih dalam identifikasi. Pemerintah masih harus melakukan validasi data dengan mengecek langsung setiap korban banjir dengan kondisi lapangan. “Pekerjaan yang belum diselesaikan masih cukup banyak,” ujar Helmi.

Helmi mengaku pemerintah juga masih harus menyiapkan tempat hunian sementara permanen bagi para pengungsi. Saat ini masih banyak pengungsi yang belum terpusat di satu titik bahkan ada di antara mereka yang masih tinggal di sekitar lokasi bencana. Jumlah korban yang terdata sementara mencapai 453 Kepala Keluaraga

Menurut dia, pemerintah akan memindahkan para pengungsi ke rusunawa yang berada di daerah sanding dan kantor-kantor pemerintahan yang belum digunakan. Saat ini pengungsi yang telah menempati rusunawa baru mencapai 98 Kepala Keluarga. Padahal rusun ini mampu menampung 120 Kepala Keluarga.

Kepala Badan Nasional Penanggulanagn Becana, Willem Rampangelei, menyatakan, perpanjangan masa tanggap darurat ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam penanganan pasca bencana. Kemudahan itu di antaranya dalam kebutuhan anggaran. Pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran pemerintah pusat melalui BNPB.

Dana itu digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional selama masa tanggap darurat. Pada tahap pertama, BNPB telah menyalurkan dana sebesar Rp 400 juta untuk kebutuhan tanggap darurat Garut. “Pada tahap dua ini, kita belum bisa memastikan angkanya berapa tergantung pengajuan kebutuhan dari daerah,” ujarnya.

Setelah masa tanggap darurat, lanjut Willem, pemerintah juga harus segera melakukan rehabilitasi dan rekontruksi. Rehabilitasi yang perlu dilakukan diantaranya perbaikan sekolah rusak dan perbaikan serta pengadaan alat kesehatan. Selain itu, pemerintah juga perlu membangunkan tempat hunian tetap korban banjir.

Banjir bandang yang menerjang Garut pada pekan kemarin itu menewaskan 34 orang orang. Sementara hingga hari ini, korban yang masih dalam pencarian mencapai 19 orang. Pencarian korban ini dilakukan hingga ke Waduk Jati Gede, Sumedang.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

9 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

5 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya