Jadi Ketua Tim Sukses Ahok-Djarot, Nusron Wahid Siap Mundur  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 26 September 2016 11:58 WIB

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, menjawab pertanyaan wartawan usai meandatangani surat berita acara serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, 28 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid mengatakan akan mundur dari jabatannya jika Komisi Pemilihan Umum menetapkannya sebagai tim sukses Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. Pernyataan itu disampaikannya lewat akun Twitter @NusronWahid1 malam tadi.

"Kalau saya jadi Timses resmi di KPU pasti saya juga cuti atau mundur, sesuai undang-undang. Insya'Allah saya taat undang-undang," cuitnya, Ahad, 25 September 2016.

Pernyataan itu mendapat berbagai tanggapan dari pengikut akunnya. "@NusronWahid1 Pak Nusron urus TKI aja, biar pilkada serahkan sama Teman Ahok saja. Toh Ahok sudah terbukti dan teruji. Tak perlu kampanye lagi," kata akun @dians_sendiri.

"@NusronWahid1 lebih baik fokus urus TKI agar TKI lebih bermartabat. TKI rakyat kecil yg wajib dibela daripada bela tukang gusur rakyat kecil," tulis @jamal_formigran.

Dorongan agar Nusron mundur dari BNP2TKI pernah dilontarkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, yang juga pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Selasa pekan lalu, politikus Partai Gerindra itu meminta Nusron mundur karena berpotensi menyalahgunakan kewenangannya untuk memuluskan jalan Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Ketua tim pemenangan Sandiaga Uno, Anggawira, berencana menggugat Nusron Wahid dan Dono Prasetyo yang menjadi ketua tim sukses Ahok dan wakilnya. Dono merupakan Kepala Hubungan Luar Negeri dan Humas BNP2TKI.

Dewan Pakar DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga ikut meminta pasangan calon Ahok-Djarot mengganti posisi Nusron. Dia berujar, seorang pejabat publik tidak dibenarkan terlibat dalam pemenangan salah satu pasangan calon, apalagi menjadi tetua tim sukses.

Lamhot meyakini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Hanura, yang turut mengusung Ahok-Djarot, tidak rela dipimpin Nusron. "Lebih baik digantikan orang lain yang bukan pejabat publik, sebelum ada reaksi yang lebih keras," katanya. Nusron merupakan salah satu fungsionaris Golkar.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya