Bupati Dedi Bagikan Pakaian Dalam ke Korban Banjir Garut

Reporter

Kamis, 22 September 2016 16:51 WIB

Foto udara kawasan terdampak banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). Berdasarkan data BNPB jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Garut mencapai 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Garut - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagi-bagikan pakaian dalam dan pembalut wanita serta popok bayi. Sumbangan itu dibagikan saat ia menyambangi para korban banjir bandang luapan sungai Cimanuk Kabupaten Garut, di Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis, 22 September 2016.

Dedi mengatakan bantuan itu amat dibutuhkan oleh korban banjir. Sebab, berlajar dari pengalaman kejadian korban bencana alam di daerah lain sebelumnya yang paling dibutuhkan perempuan itu pakaian dalam banyak dilupakan oleh para penyumbang. "Ternyata benar, di Garut pun sama. Mereka (kaum perempuan) sangat memerlukan itu (pakaian dalam)," kata Dedi dalam keterangan tertulis.

Dia mengaku memborong sendiri pakaian dalam dan popok bayi tersebut. Anah, seorang ibu beranak dua, mengaku sangat terbantu dengan bantuan pakaian dalam itu. "Sejak kejadian musibah banjir bandang itu, kami tak pernah ganti pakaian dalam," ujarnya.

Selain pakaian dalam perempuan, Dedi juga membawa bantuan berupa sembako, makanan siap saji dan mie instan serta air mineral. "Sembako bisa nanti diatur di posko, makan siang dan makan malam nanti dibelikan Insya Allah cukup," ujar Dedi.

Banjir bandang melanda wilayah Garut pada Senin malam akibat hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu. Banjir bandang terlebih dulu melanda Desa Mulya Sari, Kecamatan Bayongbong dan berlanjut ke Kecamatan Tarongong Kidul, Garut Kota hingga Cibatu. Daerah yang paling parah terlanda banjir bandang adalah Desa Haurpanggung Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul dan Kelurahan Sukamentri dan Kelurahan Paminggit Kecamatan Garut Kota.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir bandang yang terjadi di Garut pada Senin lalu telah menghancurkan sejumlah sekolah. Berdasarkan dalam Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyebutkan 11 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas mengalami kerusakan.

“Kegiatan sekolah pada hari pertama pascabencana libur, sedangkan pada hari kedua dilakukan pemanfaatan gedung secara bersama-sama,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 September 2016.

Sutopo menuturkan setidaknya ada dua sekolah yang rusak parah,yaitu SDN Sukaratu 1 Banyuresmi dan SMP PGRI. Sementara itu, sekolah lain masih tetap menggunakan bangunan sekolahnya masing-masing. Akibat banjir bandang itu, total kerugian atas kerusakan sekolah diperkirakan mencapai Rp 1,4 miliar. Berikut ini sekolah-sekolah yang terdampak banjir bandang Garut.

NANANG SUTISNA | LARISSA HUDA

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

5 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

22 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya