Empat Ciri Kedatangan Banjir Bandang  

Reporter

Kamis, 22 September 2016 14:17 WIB

Petugas melewati bangkai mobil terbali saat menyisir reruntuhan di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Memasuki musim hujan, potensi tanah longsor dan banjir bandang di sejumlah daerah rawan longsor di Indonesia meningkat. Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung Adrin Tohari mengatakan ancaman banjir bandang dan tanah longsor bisa dideteksi sebelum terjadi.

Adrin menyebutkan ada empat ciri gejala kedatangan banjir bandang. Ciri pertama, saat hujan, aliran sungai menyurut karena terbendung material longsor di daerah hulu atau sepanjang aliran sungai. “Kemudian air sungai mendadak naik dan mengalir dengan cepat,” katanya, Kamis, 22 September 2016.

Ciri lain, air sungai berubah warna menjadi keruh karena bercampur tanah atau lumpur. “Kemudian ada suara gemuruh dari arah aliran sungai, itu pertanda air dan lumpur serta batu atau batang pohon sedang bergerak mengalir,” ujar pembuat alat deteksi tanah longsor itu.

Gejala banjir bandang, kata Adrin, bisa dideteksi dengan pemasangan alat peringatan dini berupa alat takar hujan, wire extensometer, juga kamera pengawas (CCTV) di daerah hulu dan sepanjang aliran sungai, sebelum aliran sungai masuk ke daerah permukiman. “Data pemantauan dikirim dan dianalisis tim BPBD bekerja sama dengan BMKG dan instansi terkait dan dipasang sistem sirene di permukiman berisiko,” tuturnya.

Ancaman banjir bandang bisa dikurangi melalui beberapa cara. Seperti pemetaan daerah potensi tanah longsor di sepanjang aliran sungai dan pemetaan daerah aliran banjir bandang. Pembangunan sabo dam juga dapat mengurangi kecepatan aliran sungai. “Juga edukasi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai untuk mewaspadai ancaman banjir bandang,” ujarnya.

Banjir bandang dari aliran Sungai Cimanuk dan Cikamuri di Kabupaten Garut pada Rabu dinihari, 21 September 2016, sedikitnya menewaskan 16 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi berawal dari hujan lebat sejak Selasa, 20 September, sekitar pukul 19.00 WIB.

Debit air Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Sebanyak tujuh kecamatan dilanda banjir bandang, antara lain Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, hingga wilayah Kota Garut.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

35 menit lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

11 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya