Paku Alam X Janji Berbagi Uang Jual Tanah Bandara ke Petani

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 18 September 2016 15:14 WIB

Ratusan petani penggarap lahan pesisir pantai Kulonprogo yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penggarap Lahan Pesisir (FKPLP) menggelar aksi di halaman Gedung DPRD Yogyakarta, 15 September 2016. Lahan yang terkena dampak pembangunan bandara seluas 161 hektare tersebut digarap selama bertahun-tahun oleh warga di empat desa di Kulonprogo seperti Palihan, Glagah, Sindutan dan Jangkaran. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puro Pakualaman adalah pihak yang mendapatkan bagian pembayaran ganti rugi lahan paling besar atas pembangunan bandara baru di Kulonprogo. Pihak keluarga berjanji akan memberi tali asih bagi ratusan keluarga petani penggarap lahan itu dengan sejumlah ketentuan.

Ini menjawab gelombang protes dari para petani penggarap di lahan Pakualaman Ground Kulonprogo. Terakhir, protes itu berlangsung di Gedung DPRD DIY akhir pekan lalu. Para petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penggarap Lahan Pesisir (FKPLP) menuntut Pakualaman membagi sepertiga dari nilai ganti rugi dari PT Angkasa Pura I itu. Nilai ganti rugi tersebut berjumlah Rp 727 miliar.

“Dari Sri Paduka (Paku Alam X) sudah menyatakan akan memberi tali asih, hal itu sudah dipikirkan dan dibahas,” ujar Ketua Trah Pakualaman 'Hudyana' Kanjeng Pangeran Hario Kusumoparastho kepada Tempo, Ahad, 18 September 2016.

Namun ada sejumlah ketentuan dalam pemberian tali asih tersebut. Kusumo beralasan karena sampai saat ini Puro Pakualaman belum menerima transferan pembayaran lahan dari PT. Angkasa Pura 1, maka tali asih belum bisa diberikan.

“Kami belum menerima apa-apa soal pembayaran lahan itu, masih menyelesaikan pembayaran untuk warga lainnya,” ujar Kusumo. PT. Angkasa Pura I pekan ini masih proses menyelesaikan pembayaran lahan untuk Desa Glagah dan Palihan dari total lima desa terdampak.

Kedua, Kusumo menegaskan, warga penggarap selama ini sudah diberikan hak untuk menggarap lahan tanpa pernah diminta bagian penjualan hasilnya oleh Puro Pakualaman. Sehingga untuk besaran tali asih ini besaran yang diberikan juga menjadi kewenangan pihak Pakualaman akan memberikan sebesar apa.

“Puluhan tahun menggarap lahan itu, para petani selama ini kan juga tidak diwajibkan memberikan apa pun, intinya kami tetap memberikan tali asih tapi belum bisa menentukan besarannya,” ujarnya.

Ketua FKPPLP Sumantoyo menuturkan, tingginya harga jual tanah Pakualaman untuk bandara baru Kulonprogo tak lain berkat keringat para petani penggarap yang berhasil mengubah lahan kritis itu menjadi lahan produktif. Sebelum digarap petani di tahun 1970 an, lahan itu tandus tak bisa ditanami.

“Dari petani berharap setidaknya sepertiga bagian pembayaran (untuk Pakualaman) itu bisa menjadi tali asih petani yang selama ini membuat lahan itu jadi produktif,” ujar Sumantoyo. Sumantoyo menyebut, saat ini, sebanyak 885 kepala keluarga yang menggarap lahan Pakualaman Ground masih melakukan aktivitas biasa di lahan Pakualaman Ground.

Kepala Badan Pertanahan Nasional DIY Arie Yuwirin menuturkan dari total pembayaran Rp 4,1 triliun yang disediakan PT. Angkasa Pura 1 untuk lahan calon bandara itu di dalamnya memang termasuk untuk pembayaran tanah Pakualaman Ground yang luasnya sekitar 160 hektar dari luasan total kebutuhan lahan bandara sekitar 537 hektar.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

1 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

6 hari lalu

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

Pendiri grup Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

6 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

Dari hobi meracik jamu sejak kecil, Mooryati Soedibyo membangun dan mengembangkan bisnis Mustika Ratu yang besar.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

27 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

35 hari lalu

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

48 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

53 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya