Pemilik Lahan Segel Gerbang SD, Ratusan Murid Terbengkalai  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 16 September 2016 14:37 WIB

Sejumlah murid Sekolah Dasar Islam Athirah memperlihatkan kartu ucapan hasil karya yang akan diberikan kepada gurunya saat memperingati Hari Guru di SD Islam Athirah, Makassar, Sulawesi Selatan, 25 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Kendari - Wajah Rayenra tampak kesal. Ia Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Andowia, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Rayenra gusar karena sudah dua hari ini ratusan muridnya tak bisa belajar. Murid-murid terpaksa diliburkan karena gedung sekolah mereka disegel.

Bangunan sekolah mereka berada di lahan sengketa. Pemilik lahan, Armin, menutup pintu pagar sekolah dengan bambu panjang. Akibatnya, tak ada satu pun siswa atau guru yang bisa masuk ke sekolah.

"Kasihan ini anak-anak mau sekolah. Kalau begini terus, bisa-bisa mereka tidak bersekolah," ujar Rayenra saat dimintai konfirmasi, Jumat, 16 September 2016.

Rayenra sebenarnya menyesalkan aksi Armin, tapi ia tak bisa berbuat banyak. Gedung sekolah itu berada di tanah milik Armin dan belum dibayar pemerintah. Sengketa pembayaran tanah untuk bangunan sekolah sudah berlangsung lama, yakni sekitar 15 tahun, sejak sekolah berdiri.

Menurut Rayenra, pihaknya sebenarnya pernah memfasilitasi pemilik lahan terkait dengan pembayaran lahan sekolah yang belum dibayarkan pemerintah. Sayangnya, kedua pihak belum bersepakat.

"Saya sudah cukup membantu pemilik lahan tentang persoalan ini, tapi sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya. Kami mau berbuat apa juga karena yang punya tanah sudah menuntut," tuturnya.

Rayenra pun berharap persoalaan sengketa lahan sekolah seluas 2.000 meter persegi itu tidak berlarut-larut. Ia ingin aktivitas belajar-mengajar para murid dan guru di sekolah tidak terganggu. Sayangnya, pemerintah tak kunjung membayar tanah itu.

"Itu yang ukur dari pemerintah. Mereka bilang hitungan per meter untuk pemerintah Rp 15 ribu. Tapi sampai sekarang tidak diselesaikan. Hanya janji-janji. Sekarang saya tidak mau kalau mau dibayar Rp 15 ribu. Sekarang saya minta Rp 100 ribu per meter. Kalau tidak mau, saya mau ambil tanah saya," ujar Armin.

Sementara itu, pihak pemerintah, dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Utara, belum bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi, nomor telepon selulernya kepala dinas pendidikan tidak aktif.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembacokan Mahasiswa Halu Oleo

6 Januari 2020

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembacokan Mahasiswa Halu Oleo

Mahasiswa Halu Oleo mengalami pembacokan usai berdemo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara terkait dengan protes terhadap tambang nikel di Konawe Utara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Banjir Konawe Utara Jadi Percontohan Nasional

2 Januari 2020

Penanganan Banjir Konawe Utara Jadi Percontohan Nasional

Bupati Konawe Utara Ruksamin menyebutkan, kerugian materi yang diakibatkan banjir di Konawe Utara, pada Juni 2019, lebih dari Rp 674 miliar.

Baca Selengkapnya

Sedang Mencuci di Sungai, Rugaya Tewas Disergap Buaya

26 Desember 2019

Sedang Mencuci di Sungai, Rugaya Tewas Disergap Buaya

Rugaya warga Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, tewas disergap buaya di Sungai Sabadete.

Baca Selengkapnya

Kapolri Minta Pemerintah Konawe Utara Cari Akar Masalah Banjir

22 Juni 2019

Kapolri Minta Pemerintah Konawe Utara Cari Akar Masalah Banjir

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau korban banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Imbau Kejaksaan Kawal Anggaran Penanganan Banjir

21 Juni 2019

Menteri PUPR Imbau Kejaksaan Kawal Anggaran Penanganan Banjir

Pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat akibat banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara, sampai 30 Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Tanggap Darurat Banjir Konawe Utara Diperpanjang Sampai 30 Juni

21 Juni 2019

Tanggap Darurat Banjir Konawe Utara Diperpanjang Sampai 30 Juni

Bupati Konawe Utara menilai pemerintah perlu relokasi warga beberapa desa korban banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Korban Banjir di Konawe Utara Mulai Terserang Berbagai Penyakit

10 Juni 2019

Korban Banjir di Konawe Utara Mulai Terserang Berbagai Penyakit

Para pengungsi korban banjir bandang menerjang Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara dikabarkan mulai terserang penyakit,

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Dirjen Bea Cukai untuk Bekas Bupati Konawe Utara

2 April 2019

KPK Periksa Dirjen Bea Cukai untuk Bekas Bupati Konawe Utara

Delapan perusahaan yang diduga menyuap bekas bupati Kabupaten Konawe Utara Aswad adalah target KPK selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Gempa 3,8 SR Guncang Konawe Utara, Masyarakat Diminta Tenang

3 Oktober 2018

Gempa 3,8 SR Guncang Konawe Utara, Masyarakat Diminta Tenang

Masyarakat diimbau tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa karena gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Memantik Kolaborasi Ekonomi Kreatif di Kota Lulo

13 September 2018

Memantik Kolaborasi Ekonomi Kreatif di Kota Lulo

Program ini bertujuan memantik semangat komunitas untuk berkolaborasi dalam industri ekonomi kreatif di Kota Kendari.

Baca Selengkapnya